XL Ungkap Pengaruh Bisnis Usai Registrasi Ulang Prabayar

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jun 2018 12:25 WIB
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengungkapkan efek bisnis bagi perusahaan usai berakhirnya proses registrasi ulang kartu prabayar.
Foto: CNN Indonesia/Gautama Padmacinta
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengungkapkan efek bisnis bagi perusahaan usai berakhirnya proses registrasi ulang kartu prabayar. Menurutnya kewajiban registrasi prabayar hanya akan memberikan efek jangka pendek bagi operator seluler.

Salah satu perubahan yang paling mempengaruhi bisnis operator menurutnya yakni dari sisi perilaku pengguna yang tak lagi bergonta-ganti kartu perdana dalam waktu singkat.

"Efek registrasi ke bisnis di Q1 itu enggak terasa, mungkin pertumbuhannga agak soft di Q2. Efek jangka pendek saja perilaku pelanggan berubah, kalah dari sisi trafik tidak berubah," ucap Dian usai konferensi media di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (4/6) malam.
Dian mengatakan perubahan perilaku pelanggan otomatis mengurangi bebas perusahaan berkurang lantaran tidak harus memproduksi kartu perdana. Sementara dari sisi rata-rata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/ ARPU) justru bisa lebih digenjot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya hal itu terjadi lantaran kebutuhan telekomunikasi pelanggan tidak berkurang. Permintaan terhadap kartu perdana tetap ada, sementara pelanggan lama kini bisa beli atau transfer kuota atau pulsa.

XL mengklaim hingga kini sudah ada 90 persen dari total 54,5 juta pelanggan yang telah melakukan registrasi. Angka tersebut terus bertambah sejak batas akhir registrasi pada 30 April lalu.
"Jumlah pelanggan yang kembali registrasi presentasenya tinggi, di atas 84 persen dari total pelanggan. Jadi menunjukkan pelanggan tidak pergi dari jaringan kami, hanya perilaku pakai-buang yang berubah jadi isi ulang," imbuhnya.

Berkurangnnya beban biaya produksi kartu perdana disebut Dian jadi upaya mendorong perusahaan meningkatkan kualitas layanan, disamping melakukan penyesuaian harga untuk mendorong persaingan bisnis yang sehat.

"Dengan begini kami bisa fokus tingkatkan kualits layanan, tidak lagi perang harga karena nanti keuntungan bisa hilang," ungkapnya. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER