Miring 10 Derajat, Mobil Lawas Dilarang Lewat Kali Kenteng

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jun 2018 10:12 WIB
Untuk memastikan kondisi aman dan nyaman petugas di lapangan akan melarang mobil-mobil lawas yang terlihat tak sanggup melewati jalan menanjak Kali Kenteng.
Jalan fungsional Kali Kenteng. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tanjakan Kali Kenteng mendadak viral di media sosial setelah pemudik yang mengendarai mobil pribadi tampak kepayahan ketika melalui jalan tersebut.

Tanjakan yang berada di jalur fungsional Tol Salatiga-Solo ini memang memiliki kontur yang terbilang sulit karena selain jalan yang belum rata, jalan menanjak itu juga memiliki jarak yang cukup panjang.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiadi mengatakan tidak semua kendaraan dapat lolos melewatinya jalur mudik tersebut.
Untuk memastikan kondisi aman dan tanpa insiden, petugas di lapangan bahkan akan melarang mobil-mobil lawas yang terlihat tak sanggup melewati jalan menanjak Kali Kenteng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendaraan yang usianya lama akan dikembalikan ke gate Tol Tingkir," kata Budi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/6).

Budi sendiri memang tidak memberi patokan berapa usia minimal mobil yang dapat melalui jalur tersebut. Namun dikatakan dia, mobil usia di atas 10 tahun akan dihentikan oleh petugas polisi yang berjaga dan selanjutnya dialihkan ke jalur lain.
"Jadi nanti disisir, polisi di sana lihat dulu mobilnya sehat atau tidak dan tahunnya. Setelahnya baru boleh naik," ujar dia.

Selain kendaraan, menurut dia petugas jaga juga akan memeriksa kondisi dari pengemudi. Petugas akan memastikan kemahiran dari pengemudi, sebelum mulai melalui tanjakan.

"Lalu pengemudi yang belum mahir banget ya tidak boleh karena kanan kirinya ekstrem. Kan banyak ya, di kota mereka bisa tapi di sini belum tentu ya," ujarnya.
Kemiringan 10 derajat

Lebih lanjut, Budi sedikit meluruskan terkait informasi yang beredar luas di media terkait sudut kemiringan dari tanjakan tersebut. Bagi dia yang benar adalah 10 derajat, bukan lebih dari 50 derajat seperti yang banyak dibicarakan.

"Jadi itu hoax ya, tidak ada itu lebih dari 50 derajat. Yang benar itu 10," tegas Budi.

Menurut dia tanjakan tersebut juga sangat membantu untuk menekan angka kemacetan saat musim mudik, terutama di jalur-jalur arteri Salatiga sampai Boyolali dan Kartosuro.

"Jalan fungsional ini sangat membantu. Karena kalau tidak dibuka malah jadinya kemacetan di jalan nasional," tutup Budi.

(mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER