Jakarta, CNN Indonesia -- Mata uang kripto dari perusahaan perdagangan mata uang terenkripsi (
cryptocurrency) asal Korea Selatan dicuri oleh peretas. Perusahaan pertukaran kripto Bithumb mengungkap perusahaannya mengalami kerugian Rp442,5 miliar (35 miliar won) dari aksi pencurian peretas ini.
Pencurian ini diperkirakan terjadi pada kemarin malam hingga pagi ini. Bithumb menyatakan telah menghentikan seluruh aktivitas pertukaran mata uang setelah memastikan pencurian ini benar terjadi. Bithumb juga menambahkan bahwa perusahaan akan memberikan kompensasi penuh kepada konsumen, seperti tertulis dalam blognya.
Bithumb menyebut kalau mata uang digital para pelanggan mereka tersimpan aman di
cold wallet. Profesor dari Institusi Riset Blockchain Universitas Korea, In Ho mengatakan bahwa koin-koin tersebut kemungkinan besar dicuri dari
hot wallets yang memang lebih tidak aman.
"Karena koin-koin di
cold wallets tidak terhubung dengan Internet, tidak mungkin para peretas mencurinya kecuali mereka mencuri secara fisik," katanya, seperti dilansir dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Bithumb belum mengonfirmasi soal benarkah uang terenkripsi yang dicuri diambil dari
hot wallet mereka atau tidak.
Cold wallet sendiri adalah
storage untuk menyimpan mata uang terenkripsi yang tidak terhubung ke Internet. Penyimpanan model ini dipercaya aman lantaran
storage tersebut dianggap sulit untuk diakses dari jaringan luar.
Sementara
hot wallet adalah
storage yang digunakan untuk menyimpan mata uang digital yang terhubung dengan jaringan Internet.
Mata uang kripto diincarKepala analis di EST Security, Mun Chong-hyun menyebut koin-koin digital akan terus menjadi sasaran empuk bagi para peretas di seluruh dunia.
"Tidak ada peraturan yang dapat menjamin 100 persen keamanan koin -koin virtual. Para pemegangnya anonim dan berada di dalam sistem dengan pengamanan rendah, ini membuatnya menjadi sasaran yang tak dapat dihindari," kata Mun.
Kasus Bithumb menyoroti adanya risiko keamanan dan kelemahan regulasi dari pasar mata uang digital dunia. Para pembuat kebijakan global telah memperingati investor untuk berhati-hati dalam melakukan perdagangan
cryptocurrency.
Menurut Coinmarketcap.com, Bithumb menukarkan lebih dari 37 mata uang digital yang berbeda. Perusahaan ini juga menjadi perusahaan perdagangan
cryptocurrency tersibuk keenam di dunia.
Sebelumnya, pada 11 Juni lalu sebuah perusahaan pertukaran mata uang digital lain asal Korea Selatan bernama Coinrail juga diretas.
Rentetan serangan virtual ini muncul setelah terjadi pencurian mata uang digital senilai lebih dari 7 triliun (US $500 juta) dari perusahaan pertukaran mata uang kripto asal Jepang, Coincheck, awal tahun ini.
(eks)