Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Gojek
Nadiem Makarim berharap dalam 10-20 tahun mendatang
Gojek bisa menjadi cetak biru bagi pengembangan dunia. Cetak biru sebagai perusahaan yang bisa membuktikan kalau teknologi menjadi kunci dari kemajuan ekonomi dan perubahan sosial.
"Harapan saya (Gojek) ini akan menjadi
blueprint dari pengembangan di seluruh dunia," ujarnya dalam wawancara dengan
CNBC, Jumat (29/6).
Menjadi kunci karena menurut Nadiem teknologi membuat segala sesuatu menjadi serba efisien yang melipatgandakan semua hal positif yang sedang dicoba untuk dibuat.
"Dampak positif yang coba Anda buat bisa dicapai karena kita tengah berada di era revolusi teknologi
mobile," paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadiem sendiri tak pernah membayangkan kalau Gojek bisa sebesar saat ini. Ia menyebutkan bahwa Gojek memiliki lebih dari satu juta mitra pengemudi di seluruh Indonesia dengan 20-25 juta pengguna aktif perbulan.
Padahal saat awal mengembangkan Gojek, banyak yang menyangsikan bahwa profesi pengojek bisa diubah menjadi layanan yang profesional dan bisa dipercaya.
"(Saat itu) biayanya sangat tidak transparan dan seringkali tukang ojeg ini sulit ditemukan pada jam sibuk," jelas Nadiem ketika menjelaskan permasalahan yang ia hadapi sebelum akhirnya mencetuskan untuk merintis Gojek.
Tak sekedar transportasiSejak awal mengembangkan Gojek, Nadiem percaya bahwa layanannya ini sangat berharga. Nadiem lantas memutuskan untuk mengembangkan Gojek tidak sekedar sebagai layanan transportasi saja. Tapi menyediakan layanan lintas sektor berbasis antaran seperti Gofood dan Gosend, hingga sistem pembayaran Gopay.
Hal ini awalnya sedikit bertentangan dengan rival-rivalnya yang saat itu hanya fokus pada layanan transportasi, seperti dilakukan Grab dan Uber. Meski belakangan Grab juga menyediakan layanan serupa.
"Kami senang bertentangan dengan keyakinan sebelumnya," tuturnya.
Menurut Nadiem, variasi layanan di platformnya itulah yang menjadi kekuatan Gojek dibanding rivalnya. Sebab ia sejak awal tidak mendefinisikan konsumen Gojek sebagai pengguna layanan transportasi saja. Tapi konsumen secara utuh dengan berbagai permasalahannya.
"Kami adalah platform untuk memperbaiki keadaan, kami membuat berbagai hal lebih efisien, dan perpanjangan tangan konsumen dan mengurangi kesulitan."
Keragaman layanan ini jugalah yang kemudian meroketkan pertumbuhan Gojek. Banyaknya layanan baru Gojek dirasa bermanfaat bagi penggunanya sehingga mereka semakin sering menggunakan platform tersebut dan meningkatkan transaksi pengguna.
Sebagai contoh adalah penggunaan Gopay. Menurut Nadiem saat para penggunanya mengenap Gopay, mereka meyukai kenyamanan bertransaksi dengan GoPay dan membuat frekuensi transaksi dengan alat bayar virtual meningkat. Ujungnya, Gopay ini dinilai bisa meningkatkan kesetiaan pengguna Gojek.
"Orang-orang yang mencoba layanan baru, kemudian mereka menyukainya, kemudian frekuensi mereka menggunakan layanan itu menjadi meningkat," tandasnya.
(age)