Yokohama, CNN Indonesia -- Nissan mengakui telah berbuat curang terhadap data emisi gas buang dan keekonomisan bahan bakar yang sengaja 'diubah'. Pengakuan ini dalam untuk memulihkan kepercayaan setelah skandal pemeriksaan dilakukan tahun lalu.
Perusahaan tidak mengatakan berapa banyak mobil terlibat dalam skandal emisi yang ditemukan selama tes sukarela dari semua bagian operasi Nissan saat proses penyelidikan setelah terjadi skandal pada tahun lalu.
Pihak Nissan mengatakan bahwa tes emisi gas buang dan keekonomisan bahan bakar telah "menyimpang dari aturan pengujian yang ditentukan". Selain itu perusahaan mengatakan laporan inspeksi telah disusun "berdasarkan nilai-nilai pengukuran yang berubah".
Harga saham Nissan turun 4,56 persen menjadi 1,003.5 yen setelah mengatakan akan membuat pernyataan tentang pengukuran knalpot menyusul laporan pemalsuan. Perusahaan membuat pernyataan setelah pasar ditutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan berjanji akan melakukan "penyelidikan penuh dan komprehensif" di internal Nissan untuk menemukan data palsu terbaru, melansir AFP.
Nissan mengatakan pihaknya telah memeriksa kembali data yang "dapat dipercaya" dan menegaskan bahwa semua kendaraan, kecuali GT-R, telah memenuhi standar keamanan Jepang. Perusahaan tidak memberikan informasi tambahan tentang GT-R, yang dijelaskan perusahaan di situs resmi sebagai mobil berperforma tinggi.
"Nissan juga telah memverifikasi ulang data log untuk mengonfirmasi bahwa semua model yang diwajibkan tes memenuhi spesifikasi katalog Nissan untuk ekonomi bahan bakar, yang berarti tidak ada kesalahan dalam angka ekonomi bahan bakar yang diungkapkan oleh Nissan," tambah pernyataan itu.
Pada Oktober 2017, Nissan terpaksa menarik sekitar 1,2 juta kendaraan setelah mengaku bahwa staf yang tidak memiliki izin telah melakukan pemeriksaan akhir pada beberapa kendaraan yang ditujukan untuk pasar domestik sebelum mereka dikirim ke dealer.
(mik)