Apple dan Google Bakal Dicecar Senat AS Soal Keamanan Data

RBC | CNN Indonesia
Selasa, 10 Jul 2018 13:30 WIB
Senat AS akan memanggil Apple dan Google untuk memberikan penjelasan terkait keamanan data pengguna.
Parlemen AS panggil Apple dan Google menyoal keamanan data pengguna. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah mencecar bos Facebook Mark Zuckerberg soal keamanan data pengguna, anggota senat Amerika Serikat (AS) berencana melakukan hal serupa ke raksasa teknologi lain. Kali ini giliran bos Apple dan Google yang akan dipanggil untuk tujuan serupa.

Pada Senin (9/7) empat orang anggota senat dari Partai Republik mengirim surat kepada Apple dan Alphabet -- induk perusahaan Google untuk menanyakan soal keamanan data pengguna.

"Untuk menyelidiki representasi kedua perusahaan mengenai akses pihak ketiga kepada data pengguna, serta kumpulan dan penggunaan data rekaman suara dan informasi lokasi melalui perangkat iPhone dan Android," tulis anggota kongres dalam suratnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat yang dipublikasikan menengarai Apple dan Google menggunakan data pelanggan dengan cara-cara yang tidak terpikirkan oleh pelanggan, termasuk menggunakan informasi lokasi dan rekaman suara.

Anggota parlemen mengutip sejumlah laporan menyebut bahwa ponsel pintar digunakan oleh kedua perusahaan untuk mengumpulkan data suara tanpa sepengetahuan pengguna.

Apple dan Google masing-masing memiliki kata kunci yang memungkinkan ponsel mendengar dan memproses suara pengguna, seperti misalnya 'Ok Google' dan 'Hey Siri'. Namun tedapat dugaan bahwa aplikasi pihak ketiga juga memiliki akses dan dapat menggunakan data suara yang dikumpulkan ketika pengguna mengetikkan kata kunci.

Pihak Google dan Apple ditanyakan apakah ponsel dan peranti lunak besutan mereka mengumpulkan rekaman suara pengguna tanpa sepengetahuan mereka.

"Kami sedang meninjau ulang praktik-praktik bisnis yang dapat berdampak pada kepercayaan privasi warga negara AS," tulis mereka," seperti dilansir Reuters.

Dalam surat yang ditujukan untuk Alphabet, senat AS mencatat pada Juni 2017 Google mengumumkan bahwa layanan Gmail akan berhenti memata-matai isi surel penggunanya.

Pekan lalu, laporan The Wall Street Journal menyatakan Google memeri akses bagi pihak ketiga untuk mengakses isi surel pengguna.

Dalam surat tersebut, anggota senat memberi waktu selambat-lambatnya 23 Juli bagi kedua perusahaan untuk merespons dan memberikan penjelasan terkait isu-isu tersebut. Alphabet mengatakan pihaknya sudah memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan kongres AS.

"Melindungi privasi pengguna kami dan menjaga informasi mereka adalah hal yang sangat penting bagi Google," tulis Alphabet dalam sebuah pernyataan. Sementara juru bicara Apple memilih untuk menolak berkomentar. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER