Jakarta, CNN Indonesia -- Honda PCX hybrid dianggap 'pemicu' masuknya motor hybrid lain ke Indonesia berkat teknologi barunya yang diklaim bisa meningkatkan kenikmatan berkendara.
Namun di balik 'gengsi' menunggangi skutik hybrid, calon konsumen juga harus memikirkan beberapa kendala memiliki motor tersebut. Calon pembeli harus jeli terkait keterbatasan gerak skutik hybrid tersebut, meski baterai
lithium-ion yang digunakannya bebas perawatan.
Harga baterai
lithium-ion sendiri mencapai Rp7 juta, mahalnya harga baterai karena impor dari Jepang. Ada beberapa kendala pemilik PCX hybrid di Indonesia. Berikut kendala-kendalanya:
1. Pemilik skutik tak bisa mengadukan masalah PCX hybrid ke sembarang bengkel saat mengalami masalah dalam perjalanan, khususnya pada sistem hybrid-nya. Astra Honda Motor (AHM) baru menyiapkan 83 'wing' dealer sebagai lokasi perbaikan motor tersebut. Penempatannya pun terbatas di Indonesia, atau hanya berdiri di kota-kota besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini tentu akan berubah dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan ketika motor hybrid berkembang di Indonesia. Ini mengingatkan pertama kali sistem injeksi pada sepeda motor masuk Indonesia beberapa tahun silam yang saat itu konsumen masih menolak keberadaan teknologi tersebut karena keterbatasan bengkel untuk 'merawat' sistem asupan bahan bakar tersebut.
2. Konsumen tidak bisa seenaknya melakukan modifikasi, khususnya pada bagian kelistrikan. Pengguna harus sadar bahwa motornya kini menggendong baterai
lithium-ion yang diletakkan di balik jok. Selain rentan mengalami masalah, sudah dipastikan garansi kendaraan biasanya akan hilang jika motor rusak disebabkan modifikasi bagian kelistrikan.
3. Pemilik tidak setiap saat bisa menikmati 'tendangan' motor listrik yang dayanya mendapat suplai dari baterai
lithium-ion tipe 50.4 v-4 Ah. Sebab jika digunakan tidak sesuai kebutuhan maka performa baterai akan cepat habis. Umumnya kualitas baterai bertahan empat sampai lima tahun. Kondisi ini akan berbeda jika ada konsumen yang tidak mempermasalah harga jual baterai tersebut.
"Gaya berkendara, kan kalau kita selalu menggunakan motor assist D (
drive) dan S (
sport) dalam keadaan tidak normal pasti usia pakai baterai semakin pendek," jelas Teknikal Servis AHM Reza Rezdie Shahertian.
4. Poin terakhir adalah keterbatasan ruang penyimpanan dalam bagasi. Pada PCX konvensional kapasitas bagasi mencapai 28,8 liter, namun untuk tipe PCX hybrid tidak sampai sebab sebagian ruang bagasi untuk tempat penyimpanan baterai
lithium-ion. Sarannya, pemilik menggunakan boks motor atau bagasi tambahan untuk menyimpan barang bawaan lebih banyak.
(mik)