Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perusahaan teknologi dunia mulai melebarkan sayap dengan mendirikan pusat inovasi di Afrika.
Google dan
Facebook menunjukkan keseriusannya menjadikan Afrika sebagai Silicon Valley berikutnya.
Google dan Facebook pada Mei lalu memulai inisiasi di Nigeria. Selain itu, Google juga membuka laboratorium teknologi kecerdasan buatan pertama di Accra, ibu kota Ghana.
Demografi jadi salah satu faktor kunci ketertarikan Facebook dan Google merambah pasar Afrika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan populasi mencapai 1,2 miliar dan 60 persen merupakan anak muda berusia di bawah 24 tahun, Afrika diharapkan bisa cepat mengadopsi teknologi. PBB memperkirakan pada 2050 populasi Afrika tumbuh dua kali lipat mencapai 2,4 miliar.
"Ada peluang besar bagi perusahaan seperti Facebook dan Google untuk benar-benar masuk dan mengembangkan bisnis di Afrika," ungkap seorang peneliti teknologi dari GBH Insight Daniel Ives kepada
AFP.
Facebook sendiri saat ini mulai beroperasi di pinggiran kota Nigera, Yaba lantaran belum memiliki kantor permanen. Kepala kebijakan publik Ebele Okobi mengatakan tujuan dibukanya tempat tersebut untuk melahirkan komunitas teknologi.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini mengungkap komitmen untuk melatih 50 ribu anak muda untuk memliki kemampuan di bidang teknologi. Facebook tercatat memiliki 26 juta pengguna di Nigeria.
(evn)