Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika
Rudiantara menegaskan pemerintah khususnya Kominfo tidak terlibat dalam pembekuan akun
Twitter beberapa aktivis #2019GantiPresiden.
Rudiantara mengatakan Kominfo tidak meminta Twitter untuk menangguhkan akun-akun tertentu.
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa pihaknya tentu meminta Twitter untuk menangguhkan bahkan menurunkan
(take down) akun tertentu apabila mengandung konten negatif seperti pornografi hingga terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami tidak pernah meminta
take down akun akun tertentu kecuali akunnya memang melanggar aturan," kata Rudiantara saat meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Sebelumnya, sejumlah akun media sosial milik Mustofa Nahrawardaya dan Habiburokhman telah dibekukan oleh Twitter. Mustofa membuat akun sementara untuk tetap beraktivitas di Twitter.
Senada, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim selama ini tak pernah memuat konten negatif atau ujaran kebencian hingga dibekukan oleh Twitter.
Rudiantara mengungkap Twitter memiliki peraturan dengan panduan jelas soal pembekuan akun. Oleh karena itu, Rudiantara mengatakan layanan mikro blogging itu pasti memiliki alasan kuat untuk memblokir akun tertentu.
Menurutnya dalam kasus-kasus pembekuan sebelumnya, Twitter memastikan akun-akun yang dibekukan melanggar peraturan Twitter.
"Beberapa kasus yang lama sepengetahuan saya memang melanggar regulasi Twitter," ujar pria yang kerap disapa Chief RA ini.
(evn)