Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Astra Motor sudah mengungkap bakal menghadirkan model kelima hasil kolaborasi dengan Astra Daihatsu Motor. Pihak TAM memastikan, berbeda dari Avanza-Xenia, Rush-Terios, Agya-Ayla, dan Calya-Sigra, produk baru itu bukan sekadar ganti emblem.
Walau tampang produk identik, sejak zaman Avanza-Xenia meluncur pada 2003, kemudian Rush-Terios lahir pada 2006, Toyota dan Daihatsu sebenarnya punya diferensiasi yang bisa dipahami bersama. Produk Toyota punya pilihan spesifikasi yang menyerang pasar konsumen lebih tinggi ketimbang Daihatsu.
Hal itupun berlanjut saat Agya-Ayla hadir pada 2013, kemudian Calya-Sigra ditelurkan pada 2016.
Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan pembeda pada produk kolaborasi terbaru bakal lebih dari cuma memakai emblem berbeda tetapi ada pada total desain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu kolaborasi ada produk, terus produk itu ada namanya emblem Toyota atau Daihatsu. Nah nanti ke depan apakah produk itu dibedakan secara model, ya bisa. Kita lagi berpikir bisa dilakukan pembedaan," kata Soerjopranoto saat ditemui di Bintaro, Tangerang, Senin (30/7).
Menurut dia hal tersebut bisa dilakukan lantaran perusahaan, baik TAM mau pun ADM telah memiliki 'payung' masing-masing. Penjelasan Soerjopranoto kemungkinan berhubungan dengan pembelian sepenuhnya Daihatsu Motor Corporation (DMC) oleh Toyota Motor Corporation (TMC) pada 2016 lalu.
Salah satu hasil pembelian itu adalah pembentukan perusahaan internal atau perusahaan bayangan. Pergerakan perusahaan bayangan itu mengeksplorasi hal baru di negara berkembang dan memosisikan diri berbeda dari hasil kolaborasi Toyota dan Daihatsu selama ini.
"Nah kalau sekarang payung sudah jelas ada TMC, ada DMC di Jepang. Di Indonesia ada ADM dan TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia), lalu ada DSO (Daihatsu Sales Operation) ada ADM. Jadi kalau dulu itu terkenalnya hanya ganti logo,
nah nanti total berbeda kenapa enggak. Karena udah punya garis sendiri-sendiri," ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut pria yang karib disapa Soerjo itu, pengembangan calon 'bayi' Toyota tersebut saat ini terus berjalan. Prosesnya telah mencapai lebih dari 50 persen.
Dalam riset yang dilakukan internal Toyota dan Daihatsu, kendaraan penumpang itu akan fokus bermain di segmen Sport Utility Vehicle (SUV) dan Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan strategi serupa Avanza-Xenia yang memasang harga sangat menarik konsumen.
"Jadi intinya kami sedang
remapping (pemetaan slang) bagaimana pasar, seperti apa di Indonesia untuk produk baru kolaborasi sama Daihatsu," ujar Soerjo.
Soerjo enggan menjelaskan soal jadwal peluncuran produk baru tersebut. Dia hanya bisa memastikan mobil baru akan hadir dengan konfigurasi kursi tiga baris menyerupai Avanza, Rush, dan Calya.
 Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP |
Layanan Tukar Tambah Toyota sudah bicara soal masa depan. Namun buat mengantisipasi kondisi pasar yang terjadi saat ini, Toyota melalui jaringan diler Auto2000, melakukan strategi baru untuk meningkatkan penjualan ritel. Caranya yaitu membuka layanan penjualan tukar-tambah yang dinamakan Trust.
Layanan baru itu membuka pembelian bila konsumen ingin menjual produk merek Toyota ataupun bukan, asalkan ujungnya konsumen membeli mobil baru ataupun bekas merek Toyota yang ditawarkan.
Chief Executive Officer Auto2000 Martogi Siahaan menjelaskan fokus layanan agar pemilik Toyota tetap loyal membeli mobil merek Toyota.
Dia juga menjelaskan sudah punya target kenaikan penjualan mobil baru setelah layanan tukar-tambah dibuka, namun enggan dijelaskan lebih rinci.
"Kami belum ada proyeksi target yang berapa. Tapi yang penting adalah trade in rate di cabang-cabang kami mengalami peningkatan," ucap Martogi, di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (30/7).
Martogi memastikan jika mobil-mobil bekas yang ditawarkan Trust telah melalui inspeksi ketat dan mendetail pada 170 titik kendaraan. Selain itu sudah dicek juga di bagian kelengkapan dokumen meliputi keaslian surat kendaraan. Kemudian, ia menjamin bila mobil bekas tersebut tidak ada bekas tabrakan, serta kondisi sasis masih layak pakai.
Sementara pada bagian mesin juga bisa dipastikan tidak pernah terendam banjir dan tak ada masalah pula pada area kaki-kaki, seperti suspensi dan sistem kemudinya.
"Jadi setelah melewati penggecekan, ternyata itu tidak melewati kriteria yang kami maksud. Kami tetap bisa melayani, tapi (mobil bekas) itu tidak kami jual ke konsumen. Kami akan jual ke tempat lain (
outlet lain)," kata Martogi.
(fea)