Toyota Avanza generasi kedua. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomenal Avanza bukan melulu soal penjualan. Pada masa awal penjualan Avanza sempat terjadi fakta unik bahwa unit bekasnya ternyata lebih mahal dibanding unit baru.
Toyota telah melakukan riset untuk Avanza sejak 1999. Idenya pada saat itu adalah menciptakan model baru seperti Kijang, namun harganya lebih terjangkau.
Avanza meluncur pada akhir 2003, dan mulai dijual ke pasaran pada 2004. Begitu rilis, Avanza kenyataannya bikin Toyota kelimpungan karena inden langsung meledak selama enam bulan.
Salah satu faktor pendukung penjualan Avanza melesat karena harga jualnya Rp89,5 juta untuk varian terendah, 1.3 E, dan Rp99,5 juta buat 1.3 G.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbas inden panjang pada masa awal penjualan, ada sebagian konsumen yang berani membayar lebih mahal untuk mendapatkan Avanza. Besar uangnya bisa mencapai Rp5 juta.
Hal itu menggambarkan seberapa kuatnya permintaan atas Avanza. Saking kuatnya, ada juga masyarakat yang mengambil jalur alternatif untuk mendapatkan Avanza yakni lewat pembelian mobil bekas.
Pada saat permintaan merambah ke mobil bekas, Avanza justru semakin bernilai. Penjualan unit bekas Avanza bisa lebih tinggi dari harga beli unit barunya.
"Jadi orang seperti berinvestasi di sini. Nilai jual kembalinya masih bagus," ucap Johnny Darmawan, Presiden Direktur Toyota-Astra Motor dalam buku 'Kiprah Toyota Melayani Indonesia 2002-2014' yang terbit pada Maret 2014.
Sedari awal Avanza memang fenomenal. Pada tahun pertama dijual penjualan Avanza menyentuh 43.936 unit, hasil itu lebih tinggi dari Kijang saat mulai dijual pada 1989 yaitu 41.675 unit.
Avanza tidak pernah kendur, pada 2009 penjualannya menembus 100.000 unit per tahun. Bila Kijang butuh waktu 25 tahun untuk mencapai total penjualan 1 juta unit, Avanza hanya perlu 10 tahun untuk melakukannya pada 2013. (fea/mik)