Derita APM Hadapi Gempa Lombok, Dealer Rusak Hingga SPK Batal

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Selasa, 21 Agu 2018 13:20 WIB
Sejumlah dealer mobil tidak beroperasi secara maksimal sejak gempa pertama terjadi di NTB pada 29 Juli 2018.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen otomotif terkena imbas akibat bencana alam yang terjadi dalam kurun satu bulan, yaitu gempa magnitudo 6,4 di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 Juli silam dan gempa magnitudo 6,9 di NTB pada Minggu (19/8) malam.

Suzuki adalah salah satu manufaktur asal Jepang yang terimbas. Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan sejumlah dealer tidak beroperasi secara maksimal sejak gempa pertama terjadi.

Menurut Direktur Pemasaran SIS, Donny Saputra, gempas berefek pada lima dealer yang berlokasi di NTB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dealer kami tidak beroperasi secara maksimal. Akan tetapi kami berusaha tetap buka baik showroom, bengkel maupun penjualan sparepart," kata Donny melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/8).

Imbasnya, dijelaskan Donny, aktivitas penjualan mobil Suzuki di wilayah NTB dan sekitarnya mengalami gangguan. Ia belum bisa memprediksi besarnya kerugian akibat bencana alam tersebut.

"Untuk penurunan penjualan kami masih belum hitung. Kami terus koordinasi sama dealer yang bersangkutan," ungkap Donny.

Beberapa produsen juga melaporkan terkena imbas gempa. Pihak Astra Daihatsu Motor (ADM) menyampaikan bahwa gempa yang terjadi juga mengakibatkan sejumlah dealer Daihatsu di NTB mengalami kerusakan.

Bahkan, mobil yang dipajang di dealer, beberapa di antaranya mengalami baret terkena reruntuhan plafon saat gempa. Namun, untuk distribusi kendaraan ke NTB masih berjalan normal sesuai dengan kebutuhan dari tiap dealer. "Tapi semua karyawan kami selamat dan sampai saat ini outlet masih beroperasi normal," ucap Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra.

Konsumen Batal Beli

Selain kerusakan yang ditumbulkan, gempa juga menyebabkan calon konsumen melakukan pembatalan sepihak. Ini sehubungan dengan terjadinya gempa bumi pertama di NTB pada 29 Juli silam.

"Sejak gempa 29 juli, surat pesanan kendaraan (SPK) menurun, pembatalan SPK juga terjadi, terutama yang konsumennya kena musibah. Sebenarnya di bulan ini masih optimistis, tapi kena gempa lagi kemarin. Kami mau lihat perkembangannya," tukas Executive General Manager Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto.

Pria karib disapa Soerjo itu berharap gempa Lombok berakhir dan kembali merangsang kegiatan perekonomian di sana. (mik)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER