Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi kaum urban kartu kredit menjadi salah satu kebutuhan utama. Dengan satu gesekan, barang diimpikan hingga tiket pesawat antar negara langsung ada di tangan.
Maka dari itu, pemilik harus lebih waspada ketika menggunakan kartu kredit. Pasalnya, aksi
peretasan kartu kredit kerap terjadi dengan modus yang berbeda-beda.
Terakhir, modus
phising digunakan untuk membobol 4.000 pengguna kartu kredit di Australia. Berkaca dari aksi tersebut, Pengamat Teknologi Informasi dari Vaksincom, Alfons Tanujaya memberikan tips yang perlu diperhatikan oleh pengguna kartu kredit.
Berikut 3 tips mengamankan kartu kredit dari aksi peretasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Waspada situs dan email phising.Alfons menjelaskan pengguna kartu kredit harus lebih waspada dengan situs dan email penawaran phising. Salah satunya adalah tawaran yang tak masuk akal.
"Jangan mudah tergiur oleh tawaran yang tidak masuk akal. Umumnya, tawaran tersebut hanya jerat untuk mencuri data Anda," jelasnya kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (29/8).
Pengguna kartu kredit pun jangan dengan mudah memberikan nomor kartu kredit hingga kode keamanan.
2. Perhatikan semua transaksi kartu kreditDia pun menjelaskan pemilik kartu kredit harus memperhatikan transaksi kartu kredit. Salah satunya dengan melihat SMS dan email secara rutin. Hal ini perlu karena setiap informasi transaksi mencurigakan biasanya dikirimkan melalui email atau SMS.
3. Laporkan Transaksi MencurigakanPemilik harus segera melaporkan transaksi mencurigakan apabilan melihat notifikasi tak beres.
Sebelumnya, aksi peretasan oleh mahasiswa Indonesia di Australia meretas 4.000 kartu kredit yang dikumpulkan tersangka dan sebanyak sembilan kartu telah digunakan untuk berbelanja. Total kerugian dari kasus ini mencapai sekitar AUS$20 ribu atau sekitar Rp215 juta.
(age)