Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi
E-Commerce Indonesia (idEA) menyatakan bahwa kasus penipuan internal dapat terjadi di perusahaan mana pun, dan hal tersebut memang merupakan risiko perusahaan yang tak terhindarkan.
Hal itu diungkapkan melalui keterangan tertulis oleh Ketua Umum idEA Ignatius Untung, menanggapi salah satu perusahaan e-commerce Indonesia, Tokopedia yang pekan lalu baru saja mengalami kasus penipuan yang dilakukan oleh sejumlah oknum internal.
"Kecurangan oleh oknum internal yang tidak bertanggung jawab lumrah terjadi dari waktu ke waktu, baik di bisnis
online maupun
offline, bahkan di industri-industri yang regulasinya ketat," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Untung mengatakan sikap setiap perusahaan dalam meresponi penipuan internal bisa saja berbeda-beda. Langkah yang diambil oleh Tokopedia adalah memutus hubungan kerja dengan sejumlah karyawan yang terlibat dalam penipuan tersebut.
Untung secara pribadi menilai tindakan Tokopedia sebagai hal yang positif, karena menurutnya bisa saja unicorn itu diam agar kasus ini tak tersebar luas ke masyarakat, mengingat penipuan dilakukan terhadap jumlah yang sangat kecil untuk perusahaan sebesar Tokopedia.
"Tokopedia bisa saja memilih diam supaya tidak menimbulkan pemberitaan. Ini justru membuktikan komitmen mereka untuk melindungi kepentingan konsumen, sekaligus menjaga kepercayaan dari masyarakat," tuturnya.
Setelah kasus tersebut, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengunggah sebuah video di akun Instagram pribadinya. Pada unggahan tersebut, ia menuliskan bahwa Tokopedia sangat mementingkan integritas dan kepercayaan dalam melakukan bisnis.
[Gambas:Instagram]Pada Jumat lalu (24/8), Tokopedia menyatakan telah memutus hubungan kerja dengan sejumlah karyawan yang disebut melakukan pelanggaran transaksi terhadap 49 produk dari kampanye promosi yang dilakukan Tokopedia.
Head of Corporate Communications Tokopedia Priscilla Anais menyatakan Tokopedia tidak memberikan ruang toleransi untuk individu gang menyalahgunakan kepercayaan atau gagal menjaga integritas.
(eks)