Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai asal Inggris, British Airways mengalami peretasan terhadap kartu pembayaran pelanggannya sebanyak 380.000. Pencurian melalui peretasan ini membuat rincian data pribadi dari pemilik kartu turut dicuri peretas.
Dilansir dari
AFP, para pelanggan yang memesan tiket dari tanggal 21 Agustus hingga 5 September yang mengalami pencurian data. Namun, perusahaan menjamin pencurian tidak meliputi nomor paspor dan perincian perjalanan.
"Rincian pribadi dan keuangan pelanggan yang membuat pemesanan di situs web dan aplikasi kami disusupi," kata Juru Bicara British Airways, Kamis (6/9).
"Pelanggaran telah diselesaikan dan situs web kami berfungsi dengan normal. Kami telah memberi tahu polisi dan otoritas terkait,"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari
Reuters, serangan ini memperpanjang daftar panjang serangan yang British Airways.
Pada Mei 2017, maskapai mengalami kegagalan sistem komputer besar-besaran yang disebabkan oleh masalah pasokan listrik di dekat London Heathrow. Aksi ini membuat 75.000 pelanggan terlunta-lunta di bandara tersibuk di Eropa selama liburan akhir pekan.
Kepala eksekutif BA saat itu mengatakan akan mengambil langkah untuk memastikan insiden seperti itu tidak pernah terjadi lagi. Sayangnya, kejadian serupa tetap terjadi pada Juli 2017. Mereka membatalkan dan menunda penerbangan dari bandara yang sama karena masalah dengan sistem TI pemasok.
Maskapai penerbangan itu telah meluncurkan penyelidikan dan memberi tahu polisi dan otoritas terkait lainnya.
(afp&reuters/age)