Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengharapkan lembaga tersebut bakal menjadi satu-satunya
badan keamanan siber. Kepala BSSN Djoko Setiadi mengatakan hal itu merupakan keinginan
Presiden Joko Widodo agar sistem keamanan siber memiliki pusat sehingga setiap institusi tidak bergerak sendiri-sendiri.
Dia menuturkan salah satu fungsi BSSN adalah pusat kontak siber nasional dan sentra informasi di sektor tersebut. Selain itu, kata Djoko, juga menjadi sistem dukungan mitigasi untuk sistem keamanan siber para pemangku kepentingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Djoko pun mengatakan, pusat siber itu bakal menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Saya tahu betul intinya presiden ingin hanya ada satu badan siber. Karena diharapkan satu badan bisa membuat penghematan yang luar biasa. Bisa dibayangkan setiap instansi pemerintah punya badan siber," ujar Djoko dalam satu acara di Jakarta, Senin (24/9).
Dia menuturkan Jokowi mengharapkan BSSN menjadi satu-satunya badan pusat siber di Indonesia. Tujuannya, menghindari kepentingan setiap badan siber pemerintah yang dinilai kerap saling bertabrakan.
"Tidak menutup kemungkinan bahwa masing-masing mengajukan kebutuhan yang sama persis. Apalagi ego kita sangat menonjol, masing masing ingin menonjol dan merasa lebih hebat. Itu yang tidak diharapkan oleh presiden," ujar Djoko.
Lebih lanjut Djoko mengatakan pihaknya akan mengadakan kegiatan berupa forum keamanan siber yang mengundang berbagai pemangku kepentingan keamanan siber nasional lintas sektor.
"Ke depan mudah-mudahan akan kami coba satukan, semoga pemangku kepentingan punya pemikiran dan pandangan yang sama dengan presiden terkait penghematan ini," tutur Djoko.
(jnp/asa)