Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sekitar 1.234 orang tewas karena
gempa dan Tsunami di
Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi pada Jumat (28/9).
Jumlah 1.234 itu diperkirakan akan terus bertambah, seiring dengan proses evakuasi yang terus berlangsung.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan gempa dan Tsunami itu mengakibatkan listrik dan komunikasi terputus. Selain itu, pasokan BBM juga kian terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Menkopolhukam Wiranto menjelaskan soal bantuan internasional untuk korban dampak gempa dan Tsunami.
"Di sini saya mencatat yang bisa kita terima. Pertama adalah berupa alat angkut udara. Kita tahu bahwa saat ini PLN mati, kemudian BBM langka, komunikasi seluler mati, kemudian beberapa jalan darat terputus. Sehingga efektif [pengiriman bantuan] dari udara," tuturnya.
Lanskap kota Palu sendiri berubah ketika diterjang Tsunami dan diguncang gempa. Ribuan rumah hancur serta bangunan komersial lainnya rata dengan tanah.
Selain itu, terdapat jalan yang terputus hingga menghambat distribusi. Di bawah ini adalah foto dari citra satelit saat gempa dan Tsunami terjadi, serta kondisi sebelum dua peristiwa itu terjadi.
 Perbandingan kondisi Kota Palu sebelum dan sesudah gempa dan Tsunami di Palu. (Foto: planet.com) |
 Foto: Planet Labs Inc/Handout via REUTERS |
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin sebelumnya mengatakan pihaknya akan terus memperbarui informasi titik-titik terdampak bencana sesuai dengan perolehan citra satelit.
Untuk memperoleh informasi citra satelit terkait daerah terdampak gempa dan tsunami, masyarakat juga bisa menelusurinya melalui tautan https://pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana.
(asa)