Jakarta, CNN Indonesia -- Managing Director
Grab Indonesia
Ridzki Kramadibrata menegaskan mitra pengemudi tidak enggan menerima pembayaran dompet digital
Ovo yang terintegrasi dengan aplikasi Grab.
Keengganan ini disinyalir membuat pengemudi juga sulit menerima pesanan pengguna yang membayar dengan menggunakan Ovo. Pasalnya, dengan menggunakan Ovo, pengguna bisa mendapatkan harga yang lebih murah daripada membayar tunai.
"Tidak ada penolakan khusus Ovo dan promo tidak dibayarkan langsung kepada pengemudinya. Bahkan ada asumsi promo dipotong dari biaya pengemudi. Itu salah semua," kata Ridzki di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (10/10)
Pada awalnya, ada asumsi bahwa pengguna Grab yang menggunakan Ovo sulit untuk mendapatkan mitra pengemudi. Ridzki mengatakan asumsi ini harus dihilangkan dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grab membayar penuh ke pengemudi tarif normal di luar pemotongan harga Ovo. Apabila harga normal Rp10 ribu dan harga menggunakan Ovo Rp1 ribu, Grab memberikan Rp10 ribu ke pengemudi.
"Pertama, tidak ada pemotongan, meskipun ada promo dan lain-lain. Kedua, untuk promo dan pembayaran non tunai dibayar langsung ke mitra pengemudinya," ujar Ridzki.
Ridzki menegaskan tidak ada perbedaan kesempatan mendapatkan pengemudi antara pemakaian Ovo dengan tunai.
"Ovo itu memiliki kemungkinan yang sama dengan cash. Tidak ada perbedaan secara statistis," kata Ridzki.
(jnp/age)