Jakarta, CNN Indonesia -- Pasokan tenaga kerja di bidang digital di Indonesia diakui masih terbatas hingga kini.
Head of government relations Shopee Radityo Triatmojo mengakui berhadapan dengan hal tersebut membuat pihaknya mendatangkan pekerja dari luar negeri.
Salah satu cara yang ditempuh Shopee misalnya dengan menawarkan pekerja asal Indonesia yang sedang di luar negeri untuk 'pulang kampung'.
"Bahkan di Shopee kami akui sangat sulit mendapatkan digital talent dan kami juga harus ke luar negeri untuk menemukan digital talent Indonesia di negara lain yang ingin kembali dan membangun negeri ini," kata Radityo di konferensi Tech in Asia Jakarta 2018, Rabu (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Radit juga mengaku induk perusahaannya menggandeng sejumlah unversitas di dalam dan luar negeri untuk memberikan beasiswa bagi talenta Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan beberapa universitas top di dunia dan Indonesia. Kami sudah menaruh target dan menawarkan kerja di Indonesia," ujar Radityo.
SEA memberikan beasiswa sarjana bagi mahasiswa dari lima universitas favorit di Indonesia, yaitu Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Sepuluh November.
Program ini memberikan beasiswa secara penuh untuk empat tahun dan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa berkesempatan untuk magang di cabang SEA yang berada di luar negeri.
Tanpa menyebut perusahaan tertentu, ia juga mengakui untuk level manajemen menengah ke atas bahkan harus membajak dari perusahaan IT terbesar di luar negeri.
"Kami juga
hijack dari salah satu perusahaan IT terbesar di dunia karena mereka adalah indonesia dan kita akan dukung karena sangat terbatas talenta digitalnya," kata Radityo.
Disamping itu, ia mengaku optimis dengan program yang diuncurkan pemerintah untuk mencatatkan talenta digital berkualitas untuk mendongkrak industri di Indonesia. Salah satunya program yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komingo) yang menggandeng empat raksasa teknologi yakni Amazon, Cisco, Huawei, dan Microsoft untuk mengantongi 20 ribu anak muda di tahun 2019 di bidang teknologi digital.
(jnp/evn)