Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (Federal Communications Commission/FCC) memberikan izin kepada
Google untuk menggunakan
sensor gerak berbasis radar. Proyek ini dikenal dengan nama Project Soli.
Dilansir dari CNET, sensor memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan perangkat elektronik menggunakan gerakan tangan. Pengguna cukup membuat gestur tertentu di depan layar, maka mereka bisa menggulung layar (scroll) dan memilih opsi pada menu tertentu.
Dengan mengantongi izin FCC, Google bisa mengoperasikan sensor pada tingkat daya yang lebih tinggi dari yang diizinkan saat ini. Bahkan sensor akan diizinkan beroperasi di atas pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Rekayasa dan Teknologi FCC Julius Knapp mengungkapkan sensor tersebut akan melayani kepentingan publik dengan menyediakan fitur kontrol perangkat inovatif menggunakan teknologi gestur tangan tanpa sentuhan
Google pada bulan Maret meminta FCC untuk memberikan izin sensor tersebut. Sensor mampu menangkap gerakan dalam ruang tiga dimensi menggunakan sinar radar untuk memungkinkan kontrol tanpa sentuhan fitur perangkat.
Raksasa teknologi ini meluncurkan Project Soli pada 2016 dengan video yang menunjukkan bahwa pengguna dapat mengontrol jam tangan pintar dan pengeras suara dengan menggerakkan tangan jauh atau dekat ke perangkat dan menyentuh ibu jari dengan jari telunjuk.
Namun, hingga saat ini Google dan FCC tidak segera menanggapi permintaan komentar.
(eks)