
Jokowi Sebut E-Commerce Indonesia Bisa Sentuh Rp700 T
CNN Indonesia | Kamis, 10/01/2019 20:52 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyebut transaksi e-commerce Indonesia punya potensi besar dan nilainya bisa mencapai Rp700 triliun (US$53 miliar).
"Peluang e-Commerce masih sangat besar di Indonesia [...] Google juga prediksi (e-commerce) itu akan naik 2 kali lipat (jadi) 53 miliar USD atau Rp700 T, gede sekali," jelas Presiden Joko Widodo di acara ulang tahun Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1).
Data ini berdasarkan data riset yang dilakukan Google dan Temasek pada November 2018 bertajuk 'e-Conomy SEA 2018'. Berdasarkan laporan tersebut GMV (gross merchandise value) e-commerce di Indonesia sebesar US$12,2 miliar (sekitar Rp 176 triliun) pada 2018.
Ini berarti GMV Indonesia nyaris setengah dari total GMV e-Commerce di Asia Tenggara pada 2018 yang mencapai US$23 miliar atau sekitar Rp 333 triliun). Angka ini menunjukkan pertumbuhan e-commerce Asia Tenggara naik 60 persen dibandingkan tahun lalu.
Untuk itu Jokowi berharap Bukalapak bisa menghubungkan ekosistem online yang dimiliki e-Commerce miliknya agar bisa ikut mendongkrak usaha UKM yang masih menjalankan bisnisnya secara offline.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku masih kesulitan merekam data perdagangan elektronik (e-commerce) secara komprehensif hingga saat ini. Padahal, data e-commerce ini seharusnya sudah terbit pada Februari 2018. Salah satunya karena sebagian perusahaan yang masih enggan menyerahkan data omzet mereka.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan instansinya mendapat data dari beberapa pelaku e-commerce skala besar. Hampir seluruh perusahaan bersedia membagikan data jumlah pegawai, dan jenis komoditas dengan pergantian arus barang (turnover) yang terbilang cepat.
(kst/eks)
"Peluang e-Commerce masih sangat besar di Indonesia [...] Google juga prediksi (e-commerce) itu akan naik 2 kali lipat (jadi) 53 miliar USD atau Rp700 T, gede sekali," jelas Presiden Joko Widodo di acara ulang tahun Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1).
Data ini berdasarkan data riset yang dilakukan Google dan Temasek pada November 2018 bertajuk 'e-Conomy SEA 2018'. Berdasarkan laporan tersebut GMV (gross merchandise value) e-commerce di Indonesia sebesar US$12,2 miliar (sekitar Rp 176 triliun) pada 2018.
Lihat juga:Bukalapak Tak Utamakan Status 'Decacorn' |
Untuk itu Jokowi berharap Bukalapak bisa menghubungkan ekosistem online yang dimiliki e-Commerce miliknya agar bisa ikut mendongkrak usaha UKM yang masih menjalankan bisnisnya secara offline.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku masih kesulitan merekam data perdagangan elektronik (e-commerce) secara komprehensif hingga saat ini. Padahal, data e-commerce ini seharusnya sudah terbit pada Februari 2018. Salah satunya karena sebagian perusahaan yang masih enggan menyerahkan data omzet mereka.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan instansinya mendapat data dari beberapa pelaku e-commerce skala besar. Hampir seluruh perusahaan bersedia membagikan data jumlah pegawai, dan jenis komoditas dengan pergantian arus barang (turnover) yang terbilang cepat.
(kst/eks)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Kencan Singkat dengan Nissan Magnite 1.000 Cc Turbo
Teknologi • 9 jam yang lalu
Tunda Bagi Data, WhatsApp Tak Bakal Hapus Akun Pengguna
Teknologi 8 jam yang lalu
VIDEO: Facebook Pantau Unggahan Jelang Pelantikan Joe Biden
Teknologi 6 jam yang lalu