Jakarta, CNN Indonesia -- Pembatasan penerusan pesan
(forward messages) WhatsApp disebut merupakan inisiasi WhatsApp dengan
Indonesia,
India,
Meksiko, dan
Brasil. Dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Plt. Kepala Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan Rudiantara meminta WhatsApp agar membatasi penerusan pesan di Indonesia untuk menekan jumlah penyebaran informasi hoaks.
"Kami mengusulkan lalu WA memutuskan menerima usulan kami. Menteri Rudiantara hanya meminta pembatasan jumlah
forward," kata pria yang akrab dipanggil Nando kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nando menjelaskan WhatsApp yang memutuskan lima pesan sebagai batas penerusan pesan. Menurutnya keputusan ini berdasarkan hasil pembatasan penerusan pesan yang sudah dilakukan di India sejak pertengahan 2018 lalu.
Nando juga mengatakan hal ini membuat Rudiantara juga ingin pembatasan penerusan pesan dibatasi menjadi lima kali sekaligus.
"Angka lima kali diambil setelah melalui simulasi yang dilakukan WhatsApp dan diyakini bisa mengurangi 25 persen info hoaks," ujar Nando.
Sebagai informasi, saat ini secara global pembatasan penerusan pesan masih di 20 orang atau grup dalam sekali penerusan pesan.
Sebelumnya, Word Global Influencer dari empat negara sebelumnya telah melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah penyebaran hoaks. Keempat negara ini adalah Brasil, India, Meksiko dan Indonesia.
Rudiantara mengatakan WhatsApp menjadikan Indonesia menjadi pasar diprioritaskan karena jumlah pengguna yang besar. Saat ini pengguna WhatsApp telah mencapai 1,5 miliar pengguna bulanan.
(jnp/evn)