Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki musim penghujan banyak yang harus dipersiapkan pengemudi
ojek online (ojol), mulai dari pelengkap keselamatan hingga kebutuhan berkendara sembari mengangkut penumpang.
Sebagian pengendara motor mungkin menganggap hujan sebagai momok saat berkendara. Namun tidak bagi para pengemudi ojol yang mencari nafkah dari atas motor setiap hari.
Beberapa pengemudi ojek online yang ditemui
CNNIndonesia.
com di kawasan Jakarta Selatan mengungkapkan bagaimana mereka menghadapi musim penghujan, tanpa mengurangi pemasukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengemudi ojol Handoko mengatakan bahwa musim hujan bukan menjadi suatu halangan untuk seseorang melakukan aktivitas. Agar penghasilan tidak turun, Handoko menyiapkan jas hujan plastik yang harganya relatif murah. Tidak hanya untuk dirinya, tapi juga ditawarkan ke penumpang agar penumpang tidak kebasahan.
"Memang cukup ribet mas kalo lagi musim hujan gini, ya paling saya pake jas hujan plastik saja yang simple dan saya juga biasanya
nawarin ke penumpang
pinjemin jas hujan," ucap Handoko.
Menurut Handoko, selama berkendara tetap mementingkan keselamatan seperti mengenakan jaket, helm, sepatu dan sarung tangan.
Pengendara ojol lain, yaitu Nurus melakukan langkah serupa agar tidak mengganggu aktivitas bekerja yang memberikan layanan jasa.
"Saya selalu bawa jas hujan buat saya dan saya
sediain buat penumpang juga biar mereka nyaman," ucap Nurus.
Saat ditanya terkait performa bekerja selama musim hujan, para pengemudi ojol umumnya memiliki jawaban yang berbeda.
Handoko menjelaskan bahwa dirinya tetap semangat bekerja walaupun sedang musim hujan. Ia juga menambahkan bahwa selama musim hujan ia lebih senang mengantarkan penumpang dengan jarak jauh karena alasan pendapatan lebih besar
"Enggak ada
malesnya, ambil aja tapi lebih enak jarak jauh argonya gede," ungkap Handoko.
Saat hujan tiba akan terjadi perubahan tarif yang tidak biasa. Argo ojol akan lebih mahal seiring dengan peningkatan tinggi sementara banyak pengemudi yang enggan menerima pesanan.
Di satu sisi, Nurus mengaku saat hujan justru lebih selektif memilih penumpang. Menurut Nurus, ia tidak akan menerima pesanan jika titik penjemputan jauh dari lokasi dirinya.
"Tergantung titik jemputnya, kalau penumpang posisinya jemputnya jauh, ya
males saya," tutup Nurus.
(ham/mik)