Jakarta, CNN Indonesia --
Grab menempati peringkat dua dari lima perusahaan paling inovatif di dunia pada awal 2019. Data
Fast Company mencatat Grab telah mengantongi pendapatan total US$1 miliar pada 2018 dan berhasil mencatat pendanaan lebih dari US$3 miliar untuk melakukan ekspansi bisnis.
Hingga awal tahun, perusahaan penyedia transportasi daring ini telah merambah bisnisnya ke ranah pemesanan makanan, kurir, hingga jasa asuransi. Sebelumnya pada Februari lalu, Grab mengumumkan telah mengantongi status sebagai decacorn (
startup dengan valuasi US$10 miliar) pertama di Asia Tenggara.
"Kami ingin membantu jutaan orang bergerak meningkatkan ekonomi dan status sosial," ucap pendiri Grab Hooi Ling Tan seperti dilansir
Fast Company.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grab hanya berada satu peringkat di bawah Meituan Dianping, perusahaan asal China yang bergerak di bidang pemesanan makanan, tiket nonotn, dan hotel.
Tan mengatakan Grab telah mengubah ratusan hingga jutaan orang dan bisnis lewat adopsi teknologi.
Dengan mengandalkan data perjalanan penumpang, Grab memetakan layanan apa yang berikutnya akan dirilis untuk pengguna. "Kami memperkenalkan bisnis ini kepada pengguna. Kini mereka bisa memanfaatkannya," imbuh Tan.
Grab kini telah mengantongi lebih dari 130 juta pengguna di Asia Tenggara. Dari sisi bisnis, perusahaan asal Singapura ini telah menggandeng raksasa dunia seperti Toyota, Microsoft, dan Mastercard untuk memperbesar bisnis mereka.
(evn)