Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika (
Menkominfo)
Rudiantara mengatakan pucuk kepemimpinan
startup unicorn tidak akan terganti meskipun ada perubahan jatah investasi dari asing.
Pasalnya model bisnis
startup berbeda dengan model bisnis konvensional. Founder sekaligus CEO
startup unicorn tidak akan lengser dari pucuk kepemimpinan. Unicorn sendiri adalah istilah untuk perusahaan rintisan di sektor teknologi yang memiliki nilai perusahaan US$1 miliar (sekitar Rp14 triliun).
"Misalnya Djarum investornya, Astra ke Gojek paling mentok jadi komisaris saja. CEO itu dari
founder (pendiri) dan itu dari perusahaan," ujar Rudiantara saat ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudiantara mengatakan para investor
startup percaya dengan kemampuan sumber daya manusia. Para pendiri yang sejak awal menggawangi perusahaan ini tidak akan meninggalkan perusahaan.
"Investornya mereka hanya investor finansial. Yang mahal itu investasi ke orangnya. Zaky (Bukalapak), Ferry (Traveloka), William (Tokopedia), dan Nadiem (Gojek) ya tidak boleh keluar," kata Rudiantara.
Rudiantara berpendapat
startup unicorn bertumbuh subur di Indonesia karena para punggawa
startup unicorn ini memiliki ide cemerlang yang menyelesaikan masalah di masyarakat.
"Saya bilang ini dia menyelesaikan masalah di masyarakat. Jadi aplikasi yang dikembangkan dari pola pikir cara baru, bukan teknologinya. Teknologi hanya merupakan sebuah alat," ujar Rudiantara.
Rudiantara juga memprediksi akan ada tiga sektor bisnis yang akan menghasilkan perusahaan rintisan berstatus
unicorn. Sektor pertama adalah pendidikan, kemudian potensi lain juga dimiliki oleh sektor kesehatan.
Selanjutnya adalah, perusahaan
startup yang bergerak di bidang pemesanan konser, menjual fesyen, atau travel diyakini Rudiantara bisa menjadi unicorn.
(jnp/eks)