Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Toyota-Astra Motor (TAM) bergerak terus meningkatkan interaksi digital dengan konsumen, paling baru adalah Toyota Interactive Virtual Assistant atau yang diakronimkan Tarra. Sistem ini merupakan sarana baru tanya-jawab konsumen terkait informasi Toyota yang tersaji lewat aplikasi ponsel.
TAM menyimbolkan Tarra sebagai wanita berambut hitam se-pundak yang mengenakan seragam Toyota. Simbol wanita dikatakan dipilih terinspirasi pembalap wanita satu-satunya di Toyota Team Indonesia, Alinka Hardianti, yang dianggap punya pengetahuan luas soal otomotif.
Selain itu, Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy, menjelaskan nama Tarra dipilih karena punya kedekatan dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tarra adalah kependekan Toyota Interactive Virtual Assistant, supaya gampang dan saya rasa nama Tarra juga cukup Indonesia," kata Anton, dalam peluncuran Tarra di Jakarta, Selasa (5/3).
Tarra saat ini baru tersedia di layanan
ngobrol dua arah, Line dan Facebok Messenger. TAM juga merencanakan Tarra masuk di aplikasi Whatsapp agar bisa lebih banyak menggaet konsumen.
Tarra diperuntukkan menjawab berbagai pertanyaan konsumen, mulai dari yang umum seperti harga produk dan lokasi dealer terdekat, tetapi juga pertanyaan jenaka misalnya seperti didemonstrasikan saat presentasi, "Apa mobil tercepat di Indonesia?".
Tarra menjawab, "Toyota Avanza Dong! Coba aja salip, di depannya pasti sudah ada lagi".
Wakil Presiden TAM Henry Tanoto menjelaskan sistem Tarra fokus pada percakapan tanya-jawab dengan konsumen. Dijelaskan juga teknologi Artificial Intelligence pada Tarra bisa belajar dengan merekam pertanyaan-pertanyaan yang belum bisa dijawab lantas bakal dievaluasi kemudian buat meningkatkan kemampuannya memberikan solusi.
"Sekarang itu pembeli pertama mencari informasi lewat internet, kalau setiap pertanyaan ditanya ke dealer itu kan merepotkan. Ini dengan Tarra pertanyaan apapun bisa dijawab,
memberikan kemudahan kepada pelanggan kita selama berinteraksi dengan Toyota, dari A sampai Z," ujar Henry.
Presiden Direktur TAM Yoshihiro Nakata mengatakan perusahaan menghabiskan dana Rp3 miliar buat membangun Tarra. Dia mengatakan Tarra terkoneksi ke 38 perusahaan dealer Toyota yang total mencakup 330 dealer di seluruh Indonesia.
Anton menjelaskan pada 10 tahun yang lalu pengalaman konsumen membeli mobil dibagi menjadi empat tahap, yaitu
aware (kesadaran),
interest (ketertarikan),
purchase (pembelian), dan
after purchase (purna jual).
"Melihat keempatnya, tidak hanya
awareness, tetapi
interest itu juga sudah muncul di digital. Jadi tidak hanya [cari informasi] harga, spesifikasi, tetapi juga muncul
interest, lalu minta dihubungi. Kalau pembelian memang masih banyak dilakukan dengan dealer kita," kata Anton.
Henry mengatakan tren konsumen saat ini, terutama pada pembeli mobil pertama, mengandalkan internet buat mencari informasi. Namun pada masa depan, Henry menilai pelayanan online dan offline masih dibutuhkan.
"Kami melihatnya akan mix,
online dan
offline.
Online membantu mencari informasi lebih mudah, bisa mendapatkan informasi dari segala sumber. Namun pada akhirnya mereka akan mendekat ke kita, minta
test drive atau melakukan pembelian. Selain
online meningkat, offline juga masih dibutuhkan," ujar Henry.
(fea/mik)