
Facebook Larang Pengguna Dukung Separatis Kulit Putih
CNN Indonesia | Minggu, 31/03/2019 09:08 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook melarang pengguna untuk memberikan pujian dan dukungan kepada representasi nasionalis dan separatis kulit putih di platform Facebook dan Instagram.
Langkah ini dilakukan tepat dua pekan pasca aksi penembakan membabi buta di dua masjid di Selandia Baru yang disiarkan langsung melalui platform Facebook.
"Karena kami memikirkan konsep nasionalisme dan separatisme yang lebih luas, dikarenakan hal-hal seperti itu merupakan kebanggaan dari Amerika dan separatisme Basque yang merupakan bagian penting dari identitas masyarakat," kata juru bicara Facebook dalam situs resminya.
Dalam tiga bulan terakhir, Facebook diketahui melakukan banyak pembicaraan dengan kelompok hak sipil dan sejumlah ahli di bidang ras yang ada di Amerika, Eropa, dan Afrika.
"Langkah yang dilakukan Facebook itu membutuhkan kerja keras. Kita akan mengamati dengan cermat bagaimana mereka menerapkan kebijakan tersebut," ujar President Lawyers Committee for Civil Rights Under Law, Kristen Clarke seperti dilansir Reuters.
Clarke sebelumnya meminta Facebook untuk menggarisbawahi urgensi terkait perubahan kebijakan tersebut karena jika dibiarkan supremasi kulit putih akan terus menyalahgunakan platform mereka demi mempromosikan aktivitas mereka yang berbahaya.
Kebijakan itu disebut akan diberlakukan pekan depan untuk platform Facebook dan Instagram.
Facebook disebut telah lama melarang supremasi kulit putih di bawah aturannya pada konten kebencian namun tidak menganggap konten yang diunggah nasionalis dan separatis kulit putih sebagai konten rasis.
Facebook pun akan mulai menghubungkan pengguna yang mencoba mencari istilah terkait dengan supremasi kulit putih kepada sebuah organisasi bernama Life After Hate.
Chairman of the US House Committee untuk keamanan dalam negeri Bennie Thompson, menyambut baik kebijakan baru tersebut namun ia menyayangkan sikap Facebook yang tidak melakukan perubahan kebijakan lebih awal.
"Ini [perubahan kebijakan] seharusnya terjadi sejak lama. Sudah terlalu lama Facebook membiarkan individu atau kelompok melakukan pembicaraan terkait kebencian dan kekerasan," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (din/evn)
Langkah ini dilakukan tepat dua pekan pasca aksi penembakan membabi buta di dua masjid di Selandia Baru yang disiarkan langsung melalui platform Facebook.
"Karena kami memikirkan konsep nasionalisme dan separatisme yang lebih luas, dikarenakan hal-hal seperti itu merupakan kebanggaan dari Amerika dan separatisme Basque yang merupakan bagian penting dari identitas masyarakat," kata juru bicara Facebook dalam situs resminya.
Dalam tiga bulan terakhir, Facebook diketahui melakukan banyak pembicaraan dengan kelompok hak sipil dan sejumlah ahli di bidang ras yang ada di Amerika, Eropa, dan Afrika.
Clarke sebelumnya meminta Facebook untuk menggarisbawahi urgensi terkait perubahan kebijakan tersebut karena jika dibiarkan supremasi kulit putih akan terus menyalahgunakan platform mereka demi mempromosikan aktivitas mereka yang berbahaya.
Kebijakan itu disebut akan diberlakukan pekan depan untuk platform Facebook dan Instagram.
Facebook disebut telah lama melarang supremasi kulit putih di bawah aturannya pada konten kebencian namun tidak menganggap konten yang diunggah nasionalis dan separatis kulit putih sebagai konten rasis.
Chairman of the US House Committee untuk keamanan dalam negeri Bennie Thompson, menyambut baik kebijakan baru tersebut namun ia menyayangkan sikap Facebook yang tidak melakukan perubahan kebijakan lebih awal.
"Ini [perubahan kebijakan] seharusnya terjadi sejak lama. Sudah terlalu lama Facebook membiarkan individu atau kelompok melakukan pembicaraan terkait kebencian dan kekerasan," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (din/evn)
ARTIKEL TERKAIT

Australia Ancam Penjarakan Bos Medsos atas Video Terorisme
Teknologi 8 bulan yang lalu
VIDEO: Facebook Larang Dukungan Pengunggulan Ras Kulit Putih
Teknologi 8 bulan yang lalu
Bos Mundur, Facebook Indonesia Masih Cari Pengganti
Teknologi 8 bulan yang lalu
Komunitas Muslim Tuntut Facebook Pascateror Christchurch
Teknologi 8 bulan yang lalu
Facebook Tambal Celah yang Ekspos Jutaan 'Password' Pengguna
Teknologi 8 bulan yang lalu
Facebook Akui Simpan Password dalam Teks Biasa
Teknologi 8 bulan yang lalu
BACA JUGA

Jokowi Ingin Bumikan Pancasila Lewat Lagu Didi Kempot
Nasional • 03 December 2019 19:15
Polda Yogyakarta Bekuk Pria Penyebar Video Bugil Mantan Pacar
Nasional • 29 November 2019 10:46
RI di Dewan Biosfer hingga Seruan Blokir Medsos Petinggi Iran
Internasional • 25 November 2019 06:35
AS Minta Facebook dan Twitter Blokir Akun Pemimpin Iran
Internasional • 25 November 2019 02:22
TERPOPULER

Netizen Gemakan Nama Evan Dimas Usai Timnas Tekuk Myanmar 4-2
Teknologi • 12 jam yang lalu
Harley Dirut Garuda Dirampas Negara, Bisa Ditawar Saat Lelang
Teknologi 11 jam yang lalu
Usai Vietnam, Mitsubishi Umumkan Recall Xpander di Filipina
Teknologi 11 jam yang lalu