Jakarta, CNN Indonesia --
Jerman mulai melirik
luar angkasa sebagai pasar yang menarik. Dilansir dari
Reuters, saat ini persaingan ketat dari China, Amerika Serikat, Rusia dan bahkan Luksemburg untuk memasuki pasar luar angkasa.
Pasar ini diprediksi mencapai US$1 triliun pada 2040 mendatang. Potensi tersebut membuat Jerman mulai merancang undang-undang baru untuk menarik investasi swasta pada sektor luar angkasa.
Dorongan Jerman masuk ke luar angkasa muncul ketika perusahaan Eropa, Asia, dan Amerika Serikat mengambil alih tanah di segmen yang berkembang. Mereka pun menjanjikan kontrak untuk segala sesuatu mulai dari eksplorasi hingga penambangan sumber daya luar angkasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan-perusahaan ini yang kemungkinan mendapat manfaat dari setiap kenaikan pengeluaran di masa depan di Jerman termasuk Airbus. Airbus yang bersama-sama memiliki pembuat roket ruang angkasa Ariane Eropa dan OHB yang berbasis di Bremen.
Undang-undang baru akan membatasi kewajiban keuangan dan hukum perusahaan swasta jika kecelakaan terjadi di orbit. Undang-undang pun akan menetapkan standar untuk operasi ruang angkasa dan menawarkan insentif untuk proyek-proyek baru.
Hal ini disampaikan oleh Kementerian Ekonomi Jerman kepada Reuters. Komisaris Kedirgantaraan dan Luar Angkasa Jerman Thomas Jarzombek mengungkap pihaknya dapat mengajukan undang-undang tersebut ke parlemen akhir tahun ini.
Langkah ini dilakukan ketika perusahaan dan kelompok perdagangan mendesak pemerintah Jerman agar membangun kerangka kerja regulasi untuk pasar baru yang menguntungkan untuk mendorong investasi swasta.
"Kami 'membunyikan alarm' bahwa Jerman dan Eropa berada di belakang di ruang angkasa berhadapan dengan China dan Amerika Serikat," Dirk Hoke, Kepala Pertahanan dan Ruang Angkasa Kelompok Dirgantara yang dipimpin Franco-Jerman, Airbus, mengatakan kepada Reuters.
"Kami berada di persimpangan yang kritis untuk memastikan kami tetap berada di liga teratas."
Jerman adalah salah satu kekuatan ekonomi Eropa dan ekonomi terbesar keempat di dunia. Namun, mereka hanya memiliki anggaran ruang angkasa nasional terbesar ketujuh di dunia pada 2018 yang diperkirakan sebesar US$1,1 miliar.
Jumlah ini hanya lebih dari setengah jumlah yang dihasilkan oleh Perancis yang berada di urutan kelima. Data awal ini berasal dari perusahaan riset Euroconsult yang berbasis di Paris.
Amerika Serikat sendiri diprediksi 'memboroskan' dana luar angkasa hingga US$40 miliar.
(age)