Atika mengatakan aduan ini berasal dari 12 kanal seperti Facebook, Twitter, Qlue, Jakarta Aman, atau laporan langsung ke Balai Kota dan sebagainya.
Selain itu di bidang
Internet of Things, Jakarta juga sudah menerapkan kecerdasan buatan (AI) di bidang video analytic. Menggandeng startup penyedia analisa big data Nodeflux, Pemprov DKI Jakarta telah mampu melakukan pemantauan terhadap para penunggak pajak kendaraan.
Atika mengatakan pemantauan tersebut diperoleh dari video yang terekam di 7.678 cctv (
closed circuit television) yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Pihaknya kemudian akan mengolah data dari video tersebut agar bisa memberikan tindakan kepada para penunggak pajak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AI dalam bidang video analytic kami bisa tangkap plat nomor bisa dari penunggak pajak, dan kemudian memadukan dengan data base penunggak pajak kita. Kemudian nanti si penunggak akan dihentikan dan diberikan
receipt untuk langsung membayar," tandasnya.
Atika kemudian mengklaim bahwa masyarakat bisa melihat kamar kosong di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mengetahui ketersediaan ruang rawat inap.
"Kita bisa lihat kenaikan jumlah pasien karena ada kejadian luar biasa misalnya demam berdarah. Kemudian kami akan lakukan peningkatan kapasitas, itu data
driven policy," kata Atika.
Atika mengklaim dalam bidang transportasi, pihaknya melakukan analisis kemacetan berdasarkan pengolahan data. Kendati demikian ia tidak bisa menjelaskan sumber data yang melandasi analisis kemacetan.
"Kami lakukan analisis data, ada integrasi rute, fisik dan tarif. Tapi, kalau tarif bukan kami. Yang bisa kami lakukan adalah pengembangan dari divisi analytic untuk beri penilaian," jelasnya.