Wuling Respons Potensi Kedatangan BYD dan JAC Motors

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jul 2019 17:51 WIB
Setelah Wuling dan DFSK, ada dua pabrikan otomotif asal China lain yang mau menanamkan investasi di dalam negeri.
Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia -- SGMW Motor Indonesia (Wuling Indonesia) menyambut baik kemungkinan kedatangan dua produsen otomotif lain asal China. Pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sebelumnya sudah mengungkap bahwa BYD Automobile Co. Ltd dan Jianghuai Automobile Co. Ltd (JAC Motors) bakal merelokasi pabriknya ke Indonesia.

Saat dimintai komentar soal peluang kedatangan BYD dan JAC, Vice President Wuling Indonesia Cindy Cai mengaku belum mendengar informasi itu. Dia mengatakan lagi fokus memonitor pasar di Indonesia jadi tidak punya waktu mencari tahu apakah ada produsen China lain yang mau menanamkan investasi di dalam negeri.

Meski begitu menurut Cindy, semakin banyak produsen berarti konsumen Indonesia akan mendapatkan banyak pilihan. Hal ini, kata dia, menguntungkan konsumen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa OEM mau datang ke Indonesia? Yang pasti karena perkembangan industri otomotif bagus, kedua, jumlah penduduknya banyak dan banyak anak muda juga. Dari sini Wuling harus meraih kesempatan ini menggapai lebih banyak konsumen," kata Cindy di Jakarta Utara, Kamis (11/7).

Wuling baru saja merayakan ulang tahun keduanya hadir di Indonesia pada Kamis (11/7). Pada perayaan itu Wuling memperkenalkan model baru, Almaz tujuh penumpang yang akan mulai dijual di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 18 Juli.

Almaz tujuh penumpang bakal menemani deretan produk Wuling lainnya yaitu Almaz lima penumpang, Confero S, Cortez, dan Formo. Semuanya merupakan model yang diproduksi lokal di pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik itu adalah hasil dari investasi yang dikucurkan pada 2017 sebesar US$700 juta atau Rp9,6 triliun. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pernah mengungkap Wuling bakal menambah investasi baru pada tahun ini senilai Rp9 triliun untuk mendirikan pusat riset dan teknologi di Tanah Air.

Pada Mei lalu Kemenperin juga menyatakan BYD sudah menyatakan niatnya menanamkan modal di dalam negeri untuk memproduksi kendaraan listrik. Namun demikian belum ada pernyataan soal komitmen besaran investasi. (fea/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER