Jakarta, CNN Indonesia -- Wadah plastik untuk menyimpan tempat makanan dan minuman adalah hal yang lumrah dilakukan saat ini. Tetapi Anda mesti mengenali tipe wadah plastik yang aman untuk menyimpan makanan dan minuman tersebut. Hal ini untuk menghindari zat berbahaya pada plastik bisa ikut terbawa di makanan.
Sebab, tak semua plastik aman digunakan. Beberapa wadah plastik dirancang agar bisa digunakan berkali-kali. Namun, sebagian plastik menghasilkan bahan berbahaya setelah beberapa kali pakai. Beberapa plastik mudah untuk didaur ulang. Tapi ada juga plastik yang perlu pemrosesan rumit agar bisa didaur ulang.
Sebelumnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyarankan untuk tidak membungkus daging di dalam kresek berwarna hitam lantaran plastik tersebut memiliki kandungan zat yang ada dapat membahayakan kualitas daging.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kandungan zat berbahaya ini bisa terlepas ke makanan atau minuman jika kemasan plastik terpapar panas. Untuk itu jauhkan penggunaan wadah plastik dari panas dan perhatikan keterangan wadah tersebut maksimal bisa tahan hingga suhu berapa. Keterangan ini biasanya terdapat pada bagian bawah kemasan. Jika tidak ada, baiknya hindari kontak panas pada wadah tersebut.
Untuk itu patut dikenali tipe wadah plastik yang aman digunakan untuk membungkus, menyimpan, dan menyajikan masakan daging kurban pada hari Raya Idul Adha ini.
Berdasarkan tipe dan kegunaan plastik, terdapat tujuh kategori plastik yang digunakan untuk menyimpan makanan. Jenis plastik ini bisa diketahui dari penomoran yang biasanya ada dibagian belakang atau di bawah wadah plastik dan kemasan.
1 - Polyethylene Terephthalate (PET/PETE/Polyester) Minuman dalam kemasan biasanya menggunakan botol PET (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
PET biasanya digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman dalam kemasan. Sebab, plastik karena kemampuannya yang kuat untuk mencegah oksigen masuk dan merusak produk yang ada di dalamnya. Plastik jenis ini juga membantu menjaga agar karbon dioksida dalam minuman berkarbonasi tidak keluar.
PET dengan kode 1, banyak digunakan untuk minuman dalam kemasan. Kemasan ini mengandung antimoni trioksida atau karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Semakin lama makanan atau cairan disimpan di kemasan PET makin besar kemungkinan antimoni masuk dalam makanan. Terutama jika kemasan terpapar suhu panas.
2 - High-Density Polyethylene (HDPE)HDPE biasanya digunakan sebagai tas belanja, penyimpan jus, botol sampo, dan botol obat-obatan. Tidak hanya dapat didaur ulang, plastik HDPE juga secara relatif lebih stabil dari PET, dan lebih aman untuk menyimpan makanan dan minuman.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan jika kemasan ini terpapar sinar ultraviolet bisa menghasilkan zat kimia yang menyerupai estrogen dan mengganggu sistem hormon manusia.
[Gambas:Video CNN]
3 - Polyvinyl Chloride (PVC)PVC biasanya digunakan untuk bungkus blister, bungkus yang dilengkapi pelekat di bagian atas, botol deterjen, dan kantong darah, dan kemasan peralatan medis. Plastik jenis ini juga kerap digunakan untuk mainan dan pipa.
Plastik jenis ini merupakan plastik kedua terbanyak digunakan di dunia setelah polyethylene. PVC dinyatakan sebagai plastik yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan polusi lingkungan yang serius.
Plastik dengan nomor 3 ini juga dipertimbangkan sebagai jenis plastik yang paling berbahaya karena mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya, seperti BPA, phthalates, merkuri, kadmium, dan lainnya. Sebagian zat ini bisa memicu kanker, alergi, dan gangguan hormon.
4 - Low-Density Polyethylene (LDPE)
 Ilustrasi (Istockphoto/Kameleon007) |
LDPE adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia. Jenis plastik ini memiliki struktur kimiawi polimer plastik yang paling sederhana, dan membuatnya sangat mudah diproses.
Plastik dengan nomor 4 ini umumnya digunakan untuk tas belanja plastik, pembungkus daging, pelapis untuk kemasan minuman karton, seperti susu, teh, dan jus. LDPE tergolong aman efeknya terhadap kesehatan. Namun, plastik jenis ini sulit untuk didaur ulang.
5 - Polypropylene (PP)PP adahal jenis plastik yang tahan terhadap suhu panas dan biasanya berbentuk keras dan kaku. Plastik jenis ini biasanya digunakan untuk kemasan plastik botol minum misalnya. Plastik jenis ini tahan panas dan dingin. Kekuatan plastik ini ada diantara LDPE dan HDPE.
PP adalah salah satu jenis plastik yang paling aman untuk menyimpan makanan dan minuman. Tapi efek sampingnya, plastik jenis ini sulit didaur ulang. Meski aman, plastik ini bisa menyebabkan efek samping seperti memicu asma dan gangguan hormon.
6 - Polystyrene (PS) Stryrofoam, bahan pembungkus makanan yang populer (Brian Chan) |
Polystyrene atau yang biasa dikenal dengan Styrofoam adalah jenis plastik yang biasa digunakan sebagai menyimpan bungkusan makanan, atau cangkir dan piring sekali pakai (disposable). Saat digunakan untuk menyimpan makanan panas dan berminyak, PS dapat melepaskan styrene yang diangkap sebagai racun pada otak dan sistem saraf. Styrene juga dapat memengaruhi gen, paru-paru, hati, dan sistem kekebalan tubuh.
7 - OtherPlastik nomor 7 adalah untuk segala jenis plastik selain plastik yang diidentifikasi dengan nomor 1-6. Plastik ini biasanya dilapisi atau dicampur dengan jenis plastik lain, seperti bioplastik.
Polycarbonate (PC) adalah jenis plastik yang biasanya ditemukan dalam kategori ini. Plastik jenis ini biasanya semakin jarang digunakan karena mengandung BPA (bisphenol A). Tapi, plastik ini ironisnya kerap digunakan sebagai bahan pembuat botol bayi, botol galon air, pelapis makanan kaleng, wadah kecap dan saus.
BPA bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kerusakan kromosom pada ovarium wanita, mengurangi produksi sperma, pubertas dini, memengaruhi fungsi otak dan syaraf. Plastik jenis ini sangat jarang didaur ulang, sehingga sebisa mungkin dihindari penggunaannya.
[Gambas:Video CNN] Tidak semua jenis plastik ini
food grade, atau memenuhi standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makanan.
Dilansir dari keterangan resmi Institut Pertanian dan Kebijakan Perdagangan (IATP), sebaiknya untuk menyimpan makanan atau minuman lebih baik dalam kemasan plastik dengan nomor 1, 2, 4, dan 5. Dan sebaiknya hindari kemasan plastik dengan nomor 3, 6, dan 7.
Cara kenali plastikDalam menentukan dan mengenali kemasan plastik food grade, terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan seperti yang dilansir oleh
WikiHow.
1. Periksa simbol daur ulang di bagian bawah kemasan, simbol daur ulang ini terdapat kisaran nomor dari 1 hingga 7.
2. Periksa simbol penanganan makanan seperti simbol gelas dan garpu yang menandakan bahwa kemasan plastik tersebut aman untuk menyimpan makanan. Sehingga, jenis kemasan plastik ini termasuk
food grade.
3. Jenis plastik untuk menyimpan makanan yang aman memang dilabeli dengan nomor plastik 1, 2, 4, dan 5. Tetapi, plastik berlabel nomor 1 disarankan hanya untuk sekali pakai.
[Gambas:Video CNN]