Jakarta, CNN Indonesia --
Oppo mengatakan tak selalu ingin menjadi penguasa pengapalan ponsel pintar di Indonesia. Pernyataan tersebut diungkapkan menanggapi laporan
Canalys yang menasbihkan Oppo sebagai jawara pengapalan ponsel pintar di Indonesia pada kuartal kedua 2019, menyalip
Samsung.
Alih-alih mengejar jadi nomor wahid, PR manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan pihaknya justru lebih mementingkan layanan purna jual bagi seluruh pengguna.
"Pada dasarnya kami tidak berpikir untuk terus-terusan ada di posisi satu tapi bagaimana kami bisa melayani konsumen untuk mendapati hak purna jual terbaik. Secara otomatis angka-angka
market share itu akan terbentuk sendiri," kata Aryo usai acara Oppo Renoscape di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aryo mengatakan saat ini Oppo telah memiliki 117 pusat servis di seluruh Indonesia. Ke depannya Aryo mengatkan akan meningkatkan kualitas pelayanan, bukan jumlah pusat servis.
"Kami akan optimalkan dulu layanannya dengan one flash service. Semua masalah harus bisa diselesaikan hanya dalam waktu satu jam. Itu belum berjalan di seluruh pusat servis," ucapnya.
Laporan yang dirilis lembaga riset Canalys pada kuartal kedua 2019 mencatat Oppo untuk pertama kalinya merebut 'takhta' jawara pengapalan ponsel pintar Indonesia dari Samsung. Oppo memiliki pangsa pasar 26 persen dengan pertumbuhan 54 persen dari periode yang sama setahun silam.
"Pasar ponsel pintar di Indonesia mencatat performa terbaik, pengapalan mencapai 11,4 juta unit dan tumbuh 8,9 persen di periode kuartal kedua 2019," tulis Canalys.
[Gambas:Video CNN] (jnp/evn)