Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kemenkominfo) mengungkap temuan dua
hoaks yang beredar di tanah Papua. Hoaks tersebut ditemukan di saat tanah
Papua dilanda kerusuhan.
Hoaks pertama berjudul "Foto Mahasiswa Papua Tewas Dipukul Aparat di Surabaya." Hoaks ini berisi foto dan informasi adanya seorang mahasiswa Papua di Surabaya yang meninggal dunia akibat dipukul aparat TNI-Polri.
"Mabes Polri melalui akun media sosial Divisi Humas Polri memberikan klarifikasi. Menurut Polri, foto itu hoaks. Mereka menjelaskan bahwa foto tersebut adalah foto korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal di TKP laka lantas, di Jalan Trikora. Tepatnya di depan TK Paut DOK V Atas Distrik Jayapura Utara, Selasa (19/2) pukul 07.30 WIT, " kata Ferdinandus dalam keterangan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com, Senin (19/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoaks kedua berjudul "Polres Surabaya menculik Dua Orang Pengantar Makanan untuk Mahasiswa Papua". Hoaks berjenis disinformasi ini berisi kabar adanya penculikan dua orang mahasiswa yang ditangkap hanya karena mengantarkan makanan untuk penghuni asrama mahasiswa Papua yang dikepung yang oleh Polres Surabaya.
"Kasat Intel Polrestabes Surabaya AKBP Asmoro membantah terjadinya penculikan. Ia menjelaskan, kepolisian hanya mewawancarai dan memeriksa kedua orang tersebut," kata Ferdinandus.
Lebih lanjut, Fernandus menjelaskan bahwa dua hoaks ini beredar ketika kerusuhan terjadi dan menambah panas situasi lantaran berita bohong tersebut.
"Beredar saat aksi, menambah ekskalasi aksi," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan perlambatan (throttling) akses jaringan di beberapa wilayah Papua yang terjadi aksi massa pada Senin (19/8).
Perlambatan akses ini dilakukan untuk mencegah penyebaran hoaks yang menjadi pemicu aksi massa.
(jnp/eks)