
Meet the Geek
Thomas Djamaludin, Mimpi Jadi Peneliti Berakhir di Astronomi
Dini Nur Asih, CNN Indonesia | Senin, 02/09/2019 11:05 WIB

Ketertarikannya terhadap dunia astronomi tak dinyana justru membawanya 'menembus semesta' hingga mengantongi beasiswa untuk melanjutkan di bidang astronomi dari Universitas Kyoto, Jepang.
Kepada CNNIndonesia.com, Thomas menuturkan sejak kanak-kanak sebenarnya ia lebih tertarik terhadap dunia flora. Maka tak heran jika ditanya soal cita-cita, semasa duduk di SMP N 1 Cirebon Thomas dengan mantap mengatakan ingin menjadi peneliti. Sebuah cita-cita yang terdengar awam bagi sebagian mimpi untuk menjadi dokter, polisi, hingga pilot.
Tapi tidak demikian bagi sang pemilik mimpi. Thomas merasa menjadi peneliti sebagai hal mengasyikkan - kendati tidak tahu betul apa pekerjaannya. Ia mengaku sejak kecil tertarik mengamati proses dari biji-bijian hingga menjadi tanaman.
"Mulai kecil saya senang pertama tumbuh-tumbuhan, ingin mengulik terkait dengan bagaimana sih tumbuhan. Proses mulai dari biji sampai tumbuh besar terutama musim hujan paling senang," ujar Thomas saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di kantor LAPAN di Jakarta Timur, Senin (19/8).
Kebun pisang yang terdapat di halaman belakang rumahnya tak luput menjadi objek pengamatan Thomas. Kala itu ia mendapati tunas pisang ternyata cukup kuat untuk mengangkat batu yang terdapat di sekitar pohon. Pengamatan ini pula yang kian membulatkan tekadnya untuk menjadi peneliti.
"Saya juga sering amati tunas pisang di kebun di belakang rumah, itu kekuatannya cukup juga kalau ada batu itu kadang batu bisa terangkat juga. Dari sana saya cita-cita jadi ingin peneliti," ucapnya.
Menginjak remaja, ketertarikan Thomas terhadap tumbuh-tumbuhan justru beralih ke ranah astronomi. Ketika duduk di kursi kelas 3 SMP, ia banyak mendapat informasi mengenai astronomi saat membaca majalah Mekatronika.
Lepas SMP, pria kelahiran 23 Januari 1962 ini melanjutkan studnya di SMAN 2 Cirebon. Rasa penasarana terhadap teka-teki dunia luar angkasa semakin besar dalam benaknya.
Ditambah koleksi buku-buku di perpustakaan sekolah membuat rasa penasaran terhadap UFO dan alien semakin membuncah. Ia menuturkan beberapa kali meminjam buku dari perpustakaan yang kerap mendapat asupan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.
"Jadi saat itu banyak ingin tahu juga, apalagi saya menemukan di perpustakaan buku yang menarik terkait pertanyaan apakah piramida lalu patung-patung di Pulau Ester itu buatan manusia atau itu mengarah bukan buatan manusia tapi buatan alien," ucapnya.
Asupan informasi inilah yang kemudian memunculkan gagasan untuk membuat tulisan mengenai penjelasan UFO dari sudut pandang agama. Terlebih ia juga selama ini senang mempelajari seluk beluk Islam.
[Gambas:Video CNN]
Debut riset pustaka astronomi membawa ke Jepang
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
ARTIKEL TERKAIT

LAPAN Sebut Gandeng BUMN Garap Sektor Keantariksaan
Teknologi 3 bulan yang lalu
LAPAN Siapkan Satelit Komunikasi untuk Data Kebencanaan
Teknologi 3 bulan yang lalu
LAPAN Tanggapi Isu Bumi Datar dan Konspirasi NASA
Teknologi 3 bulan yang lalu
SDM dan Anggaran, Kendala Pengembangan Teknologi di Indonesia
Teknologi 3 bulan yang lalu
Hujan Meteor Perseid Bisa Diamati Malam Hingga Subuh
Teknologi 4 bulan yang lalu
Malam Ini Langit akan Dihiasi Hujan Meteor Perseid
Teknologi 4 bulan yang lalu
BACA JUGA

LAPAN Deteksi 567 Titik Panas, Terbanyak di Kalbar
Nasional • 08 August 2019 11:13
Atasi Masalah Lahan, Kemenko Perekonomian Gandeng LAPAN
Ekonomi • 19 March 2019 14:35
NTT Jadi Lokasi Observatorium Terbesar se-Asia Tenggara
Gaya Hidup • 25 February 2019 12:05
BPS Sempurnakan Data Beras, Estimasi Kementan Lebih Tinggi
Ekonomi • 22 October 2018 21:06
TERPOPULER

Pendapatan Data Internet Indonesia Terendah Ketiga di Dunia
Teknologi • 11 jam yang lalu
Menikmati 'Gelombang' Jalan Tol Japek II
Teknologi 14 jam yang lalu
Hindari Kesalahan dalam Memilih Kaca Film Mobil
Teknologi 13 jam yang lalu