Skandal Korupsi Nissan Munculkan Nama Baru

AFP | CNN Indonesia
Senin, 09 Sep 2019 15:24 WIB
Kasus baru ini mencuat di tengah memperbaiki citra dan reputasi perusahaan setelah skandal yang melibatkan Mantan CEO Nissan Carlos Ghosn.
Logo Nissan. (Foto: Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar tak sedap kembali datang dari perusahaan otomotif Jepang, Nissan. CEO Nissan Hiroto Saikawa mengundurkan diri setelah mengakui dirinya telah menerima aliran dana dari kompensasi saham pada 2013.

Keputusan mengundurkan diri dari Nissan telah disampaikan beberapa eksekutif Nissan. Ihwal pengunduran diri ini akibat dugaan kasus pelanggaran terkait dengan pendapatan yang bukan haknya.

Saikawa mengkonfirmasi menerima 47 juta yen (U$ 440.000 atau Rp6,1 miliar) sebagai kompensasi bonus, menurut AFP yang dikutip Senin (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Nissan Jepang, Hiroto Saikawa.CEO Nissan Jepang, Hiroto Saikawa. (Foto: AP Photo/Jae C. Hong)
Nissan belum mengkonfirmasi berapa dana yang diterima Saikawa, namun Ia telah meminta maaf pada pekan lalu, dan mengaku membantah melakukan kesalahan terlebih melakukan pengelapan dana dengan cara mengubah ketentuan bonus dan laporan keuangan.

"Saya menyerahkan masalah ini kepada orang yang berwenang, jadi saya pikir itu ditangani dengan cara yang tepat," kata Saikawa kepada wartawan.

Nissan dikabarkan akan mengadakan rapat dewan pada Senin (9/9) malam, untuk menyelidiki sumber dana yang Saikawa terima beberapa tahun silam itu.

Kasus baru ini mencuat di tengah memperbaiki citra dan reputasi perusahaan Nissan setelah skandal yang melibatkan Mantan CEO Carlos Ghosn. Ghosn sudah ditahan pihak keamanan Jepang untuk memperlancar proses penyelidikan dugaan penggelapan dana.

Setelah penangkapan Ghosn, para pemegang saham Nissan mencalonkan 11 direktur untuk restrukturiasi perusahaan di antaranya dua eksekutif Renault dan Presiden dan CEO Nissan Saikawa.

Saikawa berjanji untuk meningkatkan kinerja perusahaan sejak penangkapan Ghosn. (vvn/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER