TIPS TEKNO

Cara Merawat dan Jaga Kesehatan Baterai HP

CNN Indonesia
Minggu, 06 Okt 2019 13:29 WIB
Baterai yang sering 'disiksa' bisa mengurangi umur baterai, berikut cara merawat dan menjaga kesehatan baterai.
Foto: stokpic/Pixabay
'Ngecas' Berlebih

Ada dua pendapat soal pengecasan berlebih. Maksudnya adalah pengcasan yang ditinggal tidur atau terlalu lama membiarkan baterai tersambung listrik ketika sudah 100 persen.

Satu sisi menyebut pengisian daya yang terlalu aman, karena produsen ponsel sudah menyertakan cip. Cip ini akan memutus daya otomatis jika baterai sudah 100 persen untuk menghindari overcharging.

Hal ini disepakati oleh Daniel Abraham, ilmuwan senior di Laboratorium Argonne dan Ronald Ho, Project Manager Google.

"Anda tidak akan bisa mengisi daya ponsel berlebihan," kata Daniel dikutip Digital Trends.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara ahli dari Batterie Ingenieure menyarankan pengguna tidak mengisi baterai berlebih semalaman. Sebab, hal ini bisa mengurangi efektivitas baterai menyimpan energi.

Terkait pengecasan berlebih, Android Authority juga menyoroti soal fitur fast charging alias pengisi daya cepat.

Fitur ini memang tengah populer. Namun, mengisi daya dengan voltase tinggi menyebabkan baterai lebih panas saat dicas. Sehingga disarankan untuk mengisi daya 15-20 menit saja pada ponsel dengan fitur ini.

Jangan isi ulang hingga 100 persen
Ilustrasi (stokpic/Pixabay)

Menurut situs yang mengulas tentang baterai, Battery University, baterai Lithium-ion memiliki performa terbaik jika kapasitasnya ada di antara 20-80 persen. Sebab, pengisian daya secara penuh bisa membuat baterai 'tertekan'.

"Biarkan tetap terisi sebagian karena lebih baik daripada terisi penuh," tulis Battery University.
Pengisian baterai pada kapasitas 20 hingga 80 persen dapat menjaga voltase lebih rendah dan memperpanjang masa pakai baterai.

Lebih sering mengecas lebih baik

Hal ini masih terkait dengan tips soal jangan isi baterai hingga 100 persen. Menjaga ponsel di angka 20-80 persen berarti membuat pengguna akan lebih sering melakukan pengecasan.

Sering mengecas ponsel tidak akan berpengaruh pada usia baterai. Sebab Apple menjelaskan satu siklus pada baterai Li-ion dihitung tidak berdasarkan dari waktu pengecasan satu ke pengecasan berikutnya. Tapi satu siklus terjadi dari jika angka 100 persen tercapai tak peduli berapa kali pengecasan dilakukan.

Contoh, awalnya baterai terisi 100 persen, ponsel dipakai dan tersisa 25 persen. Pengguna lalu mengisi baterai lagi hingga penuh. Ini belum terhitung satu siklus. Satu siklus baru terjadi ketika baterai yang terisi penuh terpakai 25 persen kemudian.

Satu siklus pada baterai Li-ion tidak terjadi dari satu pengecasan satu ke pengecasan berikutnya, tapi setelah baterai terhitung 100 persen pemakaian (Screenshot via Apple)

Gunakan aksesoris bawaan ponsel

Menggunakan aksesoris bawaan juga menjaga baterai dari panas berlebih (overheating). Setidaknya belilah aksesoris yang berkualitas jika tak memiliki aksesoris asli. Kualitas yang buruk bisa membuat baterai panas dan hal terburuknya, meledak.

Penggunaan aksesoris yang bukan asli juga sebenarnya diperbolehkan, asal Anda memperhatikan standarnya apakah telah sesuai dengan standar ketentuan ponsel.



(ndn/eks)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER