
Proyek Konstelasi Satelit Internet SpaceX akan Digelar 2020
CNN Indonesia | Kamis, 24/10/2019 16:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Proyek konstelasi satelit internet Starlink milik SpaceX ditargetkan dapat memulai layanannya di Amerika Serikat pada pertengahan 2020 mendatang. Starlink menawarkan internet dengan kecepatan tinggi dan tarif yang terjangkau.
SpaceX sendiri belum menentukan tarif berlangganan yang akan dikenakan bagi calon pengguna. Namun Presiden dan COO SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan studi soal harga yang tepat.
Menurut Shotwell, saat ini warga AS harus membayar cukup mahal untuk berlangganan internet dengan layanan yang buruk. Namun dirinya juga menjelaskan target segmen Starlink yakni daerah yang konektivitasnya masih sangat rendah seperti di pedesaan.
Setiap konsumen yang mendaftar nantinya akan mendapat sebuah kotak berisi alat-alat yang harus dipasang. Namun, perihal cara menyambungkan dan di mana harus meletakkannya masih menjadi isu yang dikerjakan Starlink.
Untuk layanan di luar AS, Shotwell mengatakan tiap negara punya aturannya masing-masing. Starlink saat ini berencana meluncurkan enam hingga delapan satelit.
"Kami membutuhkan 24 peluncuran untuk mendapatkan cakupan global," katanya pada Space News.
"Setiap peluncuran setelah itu dapat memberikan kapasitas yang lebih banyak."
CEO SpaceX Elon Musk pada Selasa (22/10) telah mencoba layanan internet miliknya tersebut lewat cuitannya di Twitter.
[Gambas:Twitter]
Beberapa waktu yang lalu Starlink sempat meminta persetujuan pada International Telecomunication Union untuk menyetujui 30.000 satelit tambahan Starlink tambahan. Sebelumnya pihak otoritas AS telah menyetuji sebanyk 12.000 unit.
Menurut Business Insider, perkiraan biaya per-satelit juga mungkin lebih rendah dari US$ 1 juta. Elon Musk mengatakan biaya peluncuran tiap satelit lebih mahal dari biaya satelit itu sendiri. (ndn/age)
SpaceX sendiri belum menentukan tarif berlangganan yang akan dikenakan bagi calon pengguna. Namun Presiden dan COO SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan studi soal harga yang tepat.
Menurut Shotwell, saat ini warga AS harus membayar cukup mahal untuk berlangganan internet dengan layanan yang buruk. Namun dirinya juga menjelaskan target segmen Starlink yakni daerah yang konektivitasnya masih sangat rendah seperti di pedesaan.
Untuk layanan di luar AS, Shotwell mengatakan tiap negara punya aturannya masing-masing. Starlink saat ini berencana meluncurkan enam hingga delapan satelit.
"Kami membutuhkan 24 peluncuran untuk mendapatkan cakupan global," katanya pada Space News.
"Setiap peluncuran setelah itu dapat memberikan kapasitas yang lebih banyak."
CEO SpaceX Elon Musk pada Selasa (22/10) telah mencoba layanan internet miliknya tersebut lewat cuitannya di Twitter.
[Gambas:Twitter]
Beberapa waktu yang lalu Starlink sempat meminta persetujuan pada International Telecomunication Union untuk menyetujui 30.000 satelit tambahan Starlink tambahan. Sebelumnya pihak otoritas AS telah menyetuji sebanyk 12.000 unit.
Menurut Business Insider, perkiraan biaya per-satelit juga mungkin lebih rendah dari US$ 1 juta. Elon Musk mengatakan biaya peluncuran tiap satelit lebih mahal dari biaya satelit itu sendiri. (ndn/age)
ARTIKEL TERKAIT

NASA 'Pede' Misi SpaceX Meluncur ke Luar Angkasa Awal 2020
Teknologi 1 bulan yang lalu
Starship SpaceX Siap Capai Orbit dalam 6 Bulan
Teknologi 2 bulan yang lalu
VIDEO: SpaceX Targetkan Capai Orbit Enam Bulan Lagi
Teknologi 2 bulan yang lalu
Satelit NASA-nya Eropa Hindari Tabrakan dengan Pesawat SpaceX
Teknologi 3 bulan yang lalu
SpaceX Rampungkan Uji Terbang Roket Pembawa Misi ke Mars
Teknologi 3 bulan yang lalu
Elon Musk Ingin Jatuhkan Bom Nuklir di Mars
Teknologi 3 bulan yang lalu
BACA JUGA

Elon Musk Bantah Pernah Sebut Penyelam Inggris 'Pedofil'
Internasional • 04 December 2019 09:00
Bos SpaceX, Elon Musk Ikut Penyelamatan Remaja Thailand
Internasional • 10 July 2018 09:05
Siapkan Tabungan Demi Wisata ke Luar Angkasa Tahun Depan
Gaya Hidup • 28 June 2018 09:46
Alasan Elon Musk Jarang Cuti dari Kantor
Gaya Hidup • 26 January 2018 16:04
TERPOPULER

Bos Importir Joe Surya Diduga Dalam Pesawat Pengangkut Harley
Teknologi • 3 jam yang lalu
Menkominfo Buka Suara soal Pencopotan Dirut TVRI Helmy Yahya
Teknologi 4 jam yang lalu
Netizen Riuh Karena Kak Seto 'Bangga' Nilai Matematika Cuma 4
Teknologi 3 jam yang lalu