Pengalaman penggunaanHuawei menyediakan aplikasi latihan (
workout) yang sudah disematkan dalam jam. Aplikasi ini bisa membantu pengguna untuk menghitung langkah, detak jantung, dan mengukur pembakaran yang terjadi sepanjang olahraga.
Huawei menyediakan asisten suara yang akan memberikan instruksi. Instruksi akan diberikan sesuai dengan jenis latihan yang dipilih pengguna dari menu jam tangan ini. Namun, suara instruksi pada jam ini sangat keras dan tak bisa diatur volumenya. Sehingga, akan sedikit menarik perhatian jika menggunakan instruksi suara tersebut di tempat umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika digunakan berlari di luar ruangan, aplikasi Huawei Health juga akan memberikan rute yang dipakai pengguna untuk berlari. Meski GPS tak selalu memetakan rute dengan akurat.
Saat berlari, jam juga akan menunjukkan tahap pembakaran yang kita lakukan. Terdapat lima tahap pembakaran, pemanasan, pembakaran lemak, aerobik, anaerobik, dan ekstrim. Kalkulasi tingkatan pembakaran yang dilakukan dipantau dari kecepatan berlari dan detak jantung.
 Aplikasi Huawei Health yang bisa digunakan untuk melacak rute lari, meski GPSnya tidak selalu tepat (kiri). Aplikasi ini juga menampilkan detil detak jantung dan level pembakaran (tengah). Detil lain seperti jarak, langkah, rerata detak jantung, kalori yang terbakar juga ikut disertakan (kanan) (Screenshot via aplikasi Huawei Health) |
 Huawei menyediakan sejumlah jenis panduan latihan (kiri) yang disertakan asisten suara untuk memberikan instruksi saat latihan dimulai. Untuk memulai, pilih salah satu mode latihan (tengah). Saat latihan berlangsung pengguna bisa memonitor detak jantung, tingkat pembakaran, dan kadar oksigen (VO2) yang diambil saat latihan (kanan). (CNN Indonesia/ Eka Santhika) |
Selain itu, sensor pendeteksi detak jantung kerap tak bisa mendeteksi ketika digunakan berolahraga yang menyebabkan tangan terlalu berkeringat. Detak jantung juga tidak terdeteksi jika jam tidak terlalu melekat pada kulit.
Jam tangan ini juga tahan air hingga kedalaman 50 meter. Pengguna juga bisa menggunakan jam ini untuk mengukur kalori yang terbakar saat berenang. Namun, dalam situsnya, Huawei memperingatkan kalau pendeteksi detak jantung mereka bisa terganggu pada kecepatan arus tertentu.
Pengguna bisa menghubungkan
smartphone dan
earbud bluetooth dengan jam ini. Proses pairing dengan smartphone mesti dilakukan lewat aplikasi Huawei Health yang tersedia di Play Store.
Perlu diingat, jika pengguna ingin pairing jam tangan ini ke ponsel lain, maka pengguna perlu mencabut koneksi dengan ponsel sebelumnya terlebih dulu. Jika tidak, smartwatch akan sulit terhubung ke ponsel baru.
Pengguna pun bisa menambahkan file musik mereka sendiri ke dalam jam. Untuk menyimpan musik di dalam jam bisa dilakukan lewat aplikasi Huawei Health.
 Huawei Watch GT 2 bisa digunakan untuk melacak detak jantung, menghitung langkah, dan dilengkapi GPS untuk merekam latihan lari luar ruang pengguna (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Speaker yang disediakan Huawei pada smarwatch ini memang cukup lantang. Namun, jika digunakan untuk mendengarkan musik sembari berlari di tepi jalan yang sibuk, suaranya memang tak terlalu mudah didengar.
Jika digunakan sembari tidur, pengguna bisa melihat rekaman pola tidur mereka. Berapa lama pengguna masuk di fase tidur REM, tidur ringan, dan tidur lelap. Tidur di bawah 3 jam tak dihitung sebagai waktu tidur sebenarnya oleh jam ini. Tapi masuk kategori tidur siang saja. Pada aplikasi Huawei Health disediakan penjelasan lebih rinci soal pola tidur pengguna. Apakah waktu yang digunakan untuk tidur lelap sudah cukup dan beberapa saran untuk meningkatkan kualitas tidur mereka.
Jam ini juga menyediakan fitur untuk mendeteksi tingkat stres pengguna sepanjang hari. Disediakan juga panduan untuk latihan bernapas. Saat dicoba, setelah mengikuti panduan bernapas yang diberikan, bisa menurunkan detak jantung dan memberi efek lebih rileks.
Selain itu ada juga fungsi kompas, barometer, alarm, senter lewat layar jam, juga fitur untuk mencari ponsel yang terhubung dengan jam tangan ini. Jika fitur ini diklik, maka ponsel akan mengeluarkan suara agar ponsel mudah ditemukan. Cukup membantu bagi pengguna yang kerap lupa dimana menaruh ponsel mereka.
Baterai Jam tangan ini tak memiliki fitur pengisi daya nirkabel, sehingga tak ada alternatif pengisian daya jika charger ini hilang (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Baterai jam tangan ini super awet, Huawei mengklaim baterai jam tangan ini bisa bertahan hingga 14 hari. Namun, dengan sejumlah syarat dan ketentuan.
Jika pengguna mengaktifkan notifikasi dari ponsel dan kerap membunyikan musik dari memori internal baterai, memilih untuk membuat masa aktif layar lebih lama atau sering berinteraksi dengan layar smartwatch, tentu akan memperpendek masa hidup baterai jam ini.
Pada minggu pertama, baterai ini berkurang 60 persen saat digunakan satu minggu penuh. Saat itu kami mengaktifkan notifikasi dari ponsel dan nyaris menggunakan jam ini selama 24 jam.
Untuk mengisi daya, Huawei menyematkan pengisi daya seukuran jam tangan dalam paket pembelian. Pengisi daya magnetik dengan pin ini bisa diisi dengan pengisi daya USB-C. Namun, jam tangan ini belum mendukung pengisi daya nirkabel. Sehingga, pastikan pengisi daya jam ini tak hilang, karena tidak ada pengisi daya alternatif untuk jam tersebut.
Kesimpulan Huawei Watch GT 2 (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Smartwatch ini punya berbagai fitur yang berguna untuk aktivitas luar ruangan, seperti GPS, berometer untuk mengukur tekanan udara, dan kompas. Apalagi jam ini tahan air hingga 50 meter,sehingga tak perlu khawatir saat mengenakannya saat hujan atau digunakan berenang.
Huawei membanderol Watch GT 2 edisi 46mm dengan varian Sport seharga Rp 2.799.000 dan Classic Rp 2.999.000. Sementara untuk Watch GT 2 edisi 42mm (warna night black dan lake cyan) dijual Rp 2.599.000. Pembelian bisa dilakukan di Huawei Experience Store (HES), Erafone, dan toko rekanan Huawei.
Dengan banderol harga ini, Huawei memang ada di tengah-tengah dari smartwatch highend seperti Samsung Watch Active 2 dan Apple Watch. Jika Anda tak butuh semua fitur yang ditawarkan jam ini, ada berbagai pilihan smartwatch merek lain yang ditawarkan lebih murah, seperti Xiaomi Amazfit misalya yang dibanderol Rp1,8 jutaan.
Kelebihan- Baterai tahan lama
- Desain menarik
- Layar cemerlang
Kekurangan- Jam tebal dan berat
- Tidak ada koneksi dengan aplikasi lain dan notifikasi tak interaktif.
- Asisten suara jam ini terlalu berisik
Spesifikasi dan Harga Huawei Watch GT 2 SportSpesifikasi | |
Dimensi | |
Panjang tali | 14 ~ 21 cm |
Berat | 41 g (tanpa tali) |
Layar | 1,39 inci AMOLED 454 x 454, 462ppi, HD, support touch and slide |
GPS | Glonass; Galileo |
Konektivitas | Bluetooth: BT5.1, BLE / BR / EDR |
Sensor | Accelerometer, Gyroscope, Geomagnetic, Optical heart rate, Ambient light, Air pressure, Capacitive |
Baterai | 14 hari |
Compatibility | Android 4.4 or later; iOS 9.0 or later
|
Tahan air: | 5ATM water-resistant; tahan hingga kedalaman 50 meter |
Chipset | |
Fitur | Bluetooth calling (versi 46 mm), in-device music, message notification, sleep tracking, stress monitoring |
sistem operasi | |
Memori internal | 4GB |
Harga | Rp2,7999 juta (Sport); Rp2,999 juta (Elegant); Rp2,599 juta (42 mm) |
(eks)