Jakarta, CNN Indonesia --
Samsung Indonesia berusaha memenuhi permintaan Seri Galaxy S20 dan
Galaxy Z Flip di tengah wabah corona. Perusahaan mengklaim penutupan sementara pabrik Samsung di Gumi, Korea Selatan tak akan mengganggu ketersediaan stok ponsel untuk konsumen di Indonesia.
Head of Product Marketing Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant mengatakan sisi keamanan pekerja masih menjadi prioritas Samsung saat ini meski mengejar produksi ponsel guna memenuhi permintaan pasar.
"Kebutuhan konsumen di Indonesia kita pastikan terpenuhi dengan aman terutama Galaxy yang baru kita luncurkan dan di luar semua itu tentunya kami memprioritaskan keamanan tetap jadi prioritas utama," kata Denny usai peluncuran seri Samsung Galaxy S20 dan Galaxy Z Flip, Rabu (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan ponsel di negeri ginseng itu sempat menutup sementara pabrik di Korsel karena satu karyawan Samsung terjangkit Covid-19. Kota Gumi sendiri terletak sekitar 200 kilometer dari Seoul dan pabrik ini khusus memproduksi perangkat ponsel premium.
"Harapan kita semakin membaik, kami tidak ingin berandai-andai dengan situasi yang nanti akan terjadi. Kita akan tetap akan berusaha yang terbaik untuk memenuhi produk," ucap Denny.
Dilansir Engadget, sejumlah pihak memprediksi bahwa produksi Samsung Galaxy Z Flip bakal tersendat karena kekurangan pasokan. Padahal, ponsel lipat terbaru Samsung ini baru diluncurkan seminggu yang lalu.
[Gambas:Video CNN]Penjualan Samsung Galaxy S20 dan S10 di IndonesiaSamsung Indonesia mengklaim penjualan ponsel teranyar Seri Galaxy S20 lebih baik dari penjualan Galaxy S10 yang meluncur pada tahun lalu.
Head of Product Marketing Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant mengatakan penjualan S20 selama periode pre-order yang dibuka sejak 12 Februari 2020.
"Untuk hasil penjualannya unit tidak bisa kami sebutkan, namun intinya lebih baik dari penjualan preorder dari Galaxy sebelumnya yaitu S10," ujar Denny.
Pernyataan Denny tersebut berbanding terbaik dengan penjualan S20 di Korea Selatan. Penjualan seri Galaxy S20 menurun 50 persen akibat virus wabah corona dibandingkan S10 yang terjual 140 ribu unit pada hari pertama peluncuran.
Galaxy S20 dilaporkan hanya terjual 70.800 unit di hari pertama peluncuran. Adapun untuk seri Galaxy Note 10 di hari peluncuran terjual 220 ribu unit.
Pada saat peluncuran seri Galaxy S20 dan Galaxy X Flip, IT Mobile & Vice President Samsung Electronics Indonesia, Bernard Ang persentase pangsa pasar ponsel pintar flagship Samsung pada 2019 mencapai angka 67 persen.
" Kita akhiri 2019 dengan pangsa pasar premium 67 persen," kata Ang.
Samsung bukan satu-satunya vendor ponsel yang mengalami penurunan pendapatan, Apple Inc beberapa waktu lalu juga melaporkan pasokan iPhone berkurang hingga menurunkan pendapatan perusahaan karena virus corona.
(jnp/mik)