Modifikasi Cuaca Dioperasikan untuk Padamkan Karhutla Riau

CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2020 05:30 WIB
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di karhutla Riau disebut bakal mengoptimalkan potensi awan menjadi hujan untuk membasahi lahan gambut.
Ilustrasi karhutla. (CNN Indonesia/Hafidz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan pihaknya mulai mengerahkan tim untuk melaksanakan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lewat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Riau.

Menurut Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, Tri Handoko Seto, nantinya tim TMC bakal mengoptimalkan potensi awan menjadi hujan untuk membasahi lahan-lahan gambut.

Selain itu, tim TMC juga akan melakukan pengisian embung (cekungan penampung yang digunakan untuk mengatur dan menampung air hujan) untuk mencegah karhutla yang lebih luas dan tak terkendali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaksanaan operasional TMC tahun ini merupakan salah satu tindakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Berdasarkan historis fluktuatif jumlah titik hotspot meningkat pada Maret dan periode puncak pada Agustus hingga September," kata Seto dikutip dari keterangan rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (11/3).


Operasi TMC tidak hanya bertujuan untuk mematikan titik api karhutla, tetapi juga untuk menjaga kelembapan tanah gambut supaya tidak kering.

Sebab, kelembapan tanah gambut mesti dipantau terus untuk mengetahui tingkat kekeringan yang dapat menjadi sinyal kerawanan bencana karhutla di suatu wilayah.

"Dengan tetap terjaganya kelembapan tanah pada area lahan gambut, maka potensi terjadinya kebakaran di area lahan gambut akan semakin berkurang," tutur Seto.

[Gambas:Video CNN]

BPPT Kembangkan Sistem Monitoring Online di Area Lahan Gambut

Kepala Bidang Penerapan TMC Budi Harsoyo mengatakan pihaknya telah mengembangkan Sistem Monitoring Online Kandungan Air Lahan Gambut untuk Early Warning System Karhutla (SMOKIES) dengan menempatkan sejumlah instrumen ukur parameter cuaca dan hidrologi berupa Automatic Weather Station (AWS) dan sensor ultrasonik untuk pengukuran Tinggi Muka Air (TMA) lahan gambut.

"Kedua instrumen ini berfungsi untuk mengukur parameter cuaca dan TMA lahan gambut hingga kedalaman 1,5 meter dan datanya secara real time ditransmisikan ke server di BPPT setiap satu jam," kata Budi.

Posko TMC Karhutla Riau dipusatkan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dengan dukungan pesawat TNI-AU CASA 212 milik TNI AU dari Skuadron 4 Malang.

Pelaksanaan operasi TMC di Provinsi Riau sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 03 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan tanggal 28 Februari 2020.

Inpres itu juga memerintahkan BBPT untuk mengembangkan teknologi pembukaan lahan tanpa bakar melalui inovasi bio-peat. Inovasi ini digunakan untuk menyuburkan lahan gambut sehingga dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.

(din/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER