Jurus Asosiasi Telekomunikasi Agar Internet Murah Kala PSBB

CNN Indonesia
Jumat, 10 Apr 2020 04:42 WIB
Asosiasi Telekomunikasi membeberkan beberapa opsi untuk meringankan operator seluler demi mendukung tarif murah nternet kala PSBB Corona.
Ilustrasi internet. (Barn Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) membeberkan beberapa opsi untuk meringankan operator seluler demi mendukung tarif murah paket internet kala penerapan Pembatasan Sektor Berskala Besar (PSBB). PSBB diterapkan untuk menekan penyebaran wabah Covid-19

Ketua Umum ATSI Ririek Adriansyah mengatakan operator seluler memahami kondisi masyarakat akibat wabah Covid-19 yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli paket internet.

Akan tetapi, ia mengatakan tidak adil apabila hal ini harus dibebankan semua ke operator. Ia mengatakan kolaborasi antar pemangku kebijakan dengan operator seluler dan penyedia jasa internet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para operator memberi insentif keringanan yang jumlahnya tidak kecil. Tidak adil juga kalau ini semua dibebankan ke operator, mestinya pemangku kepentingan juga bisa mengambil peran di sini," kata Ririek saat konferensi virtual dengan Dewan TIK Nasional, Kamis (9/4).


Ririek mengatakan operator seluler dan penyedia jasa internet telah menggelontorkan Rp3 triliun. Rp2 triliun di antaranya adalah dari Telkom dan Telkomsel.

Ririek mengingatkan harga paket data Indonesia sudah sangat murah. Ia menjelaskan harga paket data di Indonesia sudah termurah nomor tiga atau empat di dunia.

Oleh karena itu, Ririek mengatakan kolaborasi antar pemangku kebijakan diperlukan untuk memberikan insentif paket internet dengan menjaga kesehatan industri telekomunikasi.

Pertama Ririek mengatakan ada subsidi dari pemerintah untuk sekolah yang bisa dialokasikan untuk membeli paket data, mengingat operasional sekolah dan kampus ditutup karena wabah corona.

"Pertama, dalam kondisi sekarang ini di mana sekolah dan kampus tidak beroperasi normal ada biaya yang dihemat, sehingga bisa mengalihkan dana operasi sekolah untuk mensubsidi paket data yang memberatkan sebagian kelompok," ujar Ririek.


Kedua, Ririek meminta agar operator diberi insentif terkait biaya penggunaan spektrum frekuensi. Dengan adanya insentif ini, Ririek mengatakan operator bisa terbantu demi memberikan tarif internet murah untuk masyarakat.

"Kedua, bagaimana operator bisa diberikan keringanan. Kita ada pungutan biaya spektrum, pungutan bagaimana itu bisa diperingan agar bisa membantu kami untuk membantu masyarakat," ujar Ririek.

Ririek kemudian membeberkan tiga hal yang mendukung kesehatan industri telekomunikasi di Indonesia.

"Pertama harga layanan terjangkau, artinya mampu dibeli masyarakat. Kedua operator harus bisa bertahan, kalau harganya murah dan terlalu murah operator tidak akan sustain dan tidak dapat beroperasi dan akan berdampak buruk ke masyarakat. Ketiga harus terjangkau merata ke masyarakat di mana pun berada," kata Ririek.

Selain itu, Ririek mengatakan teknisi operator diberi kebebasan beroperasi apabila skala penerapan PSBB semakin besar. Ia mengatakan operasional teknisi demi memastikan kualitas layanan jaringan telekomunikasi di Indonesia.

"Kami meminta agar teknisi kami baik masih diberikan izin untuk beroperasi. Kami sangat khawatir tidak bisa memberikan pelayanan maksimal," kata Ririek.

(jnp/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER