Samsung Galaxy S20 Ultra merupakan versi tertinggi dari rangkaian seri
ponsel unggulan produsen ponsel asal Korea Selatan itu. Samsung membenamkan spesifikasi terbaik pada ponsel ini.
Di Indonesia, Galaxy S20 Ultra menggunakan prosesor besutan Samsung, Exynoss 990. Sementara di negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China, produsen itu menggunakan Snapdragon 865.
Perbedaan lain terletak pada cip modem yang digunakan. Samsung menanam cip modem 5G untuk negara yang sudah memiliki jaringan internet tersebut. Sementara di Indonesia, Samsung tak memberikan fitur tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang menjadi unggulan ponsel ini tentu pada bagian kamera. Samsung Galaxy S20 Ultra menyematkan lima lensa.
Lensa utama menggunakan sensor 108 MP dengan susunan piksel anyar, yang berbeda dengan yang digunakan Xiaomi. Hingga lensa periskop untuk perbesaran optik 4x dan perbesaran digital 100x.
Kamera ponsel ini juga bisa digunakan untuk merekam video dengan resolusi 8K. Sementara di kamera depan, model lubang kamera semakin diperkecil.
Tampilan Bagian belakang Samsung Galaxy S20 Ultra menggunakan sampul kaca sehingga licin digenggam dan mudah meninggalkan jejak sidik jari. Namun, Samsung memberikan soft case tambahan dalam paket pembelian untuk melindungi bodi ponsel dan mengurangi licin saat digenggam. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Sementara Galaxy S20 Ultra menggunakan kaca di bagian belakang yang membuatnya lebih licin saat dipegang tanpa menggunakan sampul.
Sampul S20 Ultra lebih tebal. Sehingga ketika dipasang menambah dimensi ponsel ini. Ponsel jadi terasa lebih lebar dan tebal dari semestinya. Selain itu, desain sampul S20 juga dibuat lebih menonjol dari layar. Tonjolan itu menjadi pelindung agar layar tak langsung kontak dengan lantai ketika jatuh.
Tonjolan pada sampul juga dibuat pada bagian kamera ponsel. Sebab, modul kamera di S20 memang lebih menonjol dari bodi bagian belakang. Karena menonjol, muncul kekhawatiran bagian kaca lensa ponsel bakal lebih rentan tergores dan tergesek ketika digunakan tanpa sampul.
Layar Samsung menggunakan panel AMOLED 2x, dengan refresh rate hingga 120 Hz. Namun, setelan standar ponsel ini menggunakan refresh rate 60 Hz. Pelindung layar menggunakan Gorilla Glass 6. Kerapatan piksel ponsel ini 511 ppi dan rasio layar dengan bodi 89,9 persen.
Samsung memberikan tombol akses cepat di bagian bawah dan kanan atas. Pengguna akan melihat bayangan transparan berwarna hitam di area tersebut. Geser pada bayangan tersebut untuk membuka akses cepat. Pada bagian tengah bawah untuk membuka Samsung Pay.
 Akses cepat Samsung Galaxy S20 Ultra. Pengguna bisa menempatkan aplikasi favorit mereka di dock ini. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Saat ini baru layanan dompet digital Dana yang sudah terintegrasi dengan layanan ini. Sementara Gopay masih belum bisa terintegrasi meski kerjasama keduanya sudah diumumkan sejak Oktober 2019. Samsung Pay juga bisa dihubungkan dengan kartu Visa dan Master Card pengguna.
Jika pengguna menggeser di kanan atas, ponsel akan mengeluarkan tombol akses cepat untuk berbagai aplikasi favorit, kompas, dan tangkapan layar dengan bentuk tertentu atau dibuat sebagai gambar bergerak GIF.
Samsung juga membenamkan micro SIM ganda. Namun slot kedua juga punya fungsi ganda untuk menampung kartu memori berukuran normal, microSDXC.
Pemindai biometrik
 Samsung menempatkan pemindai biometrik sidik jari dengan teknologi ultrasonik yang diklaim bakal lebih akurat mengenali guratan sidik. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Pemindai sidik jari ponsel ini menggunakan ultrasonik bawah layar. Pemindai ini disebut lebih baik memindai sidik jari saat basah dan kotor ketimbang optik . Namun, saat dicoba dengan tangan basah, pemindai ini beberapa kali gagal mengenali sidik jari.
Pengenalan wajah pada Samsung serupa seperti kebanyakan Android lainnya, hanya mengandalkan kamera
selfie dan perangkat lunak. Tidak ada dukungan sensor inframerah untuk pengenalan 3D.
Meski demikian, software pengenal wajah cukup baik lantaran tidak membuka ketika mata pengguna tertutup. Namun, tak adanya sensor inframerah membuat kamera tak bisa mengenali wajah pengguna jika menggunakan kacamata hitam.
Audio
Untuk audio, ponsel ini menyediakan speaker yang menarik, terbilang sangat jernih untuk ukuran ponsel. Samsung menyebut speaker ponsel ini telah dioptimalkan oleh AKG.
Selain itu, pengguna juga disuguhkan dengan earphone bawaan yang juga dirancang oleh AKG. Earphone ini dirancang apik dengan balutan benang, alih-alih karet. Sehingga membuat kabel lebih tahan lama. Pengguna juga ditawarkan berbagai ukuran earpiece dalam kemasan penjualan.
Suara dentuman bass yang dihasilkan earphone ini cukup dalam. Namun, detaill suara yang dihasilkan masih terbilang belum terlalu mewah. Namun, lebih baik ketimbang earphone bawaan ponsel lainnya.
Ketika mencoba audio dengan teknologi dolby atmos pun
speaker ponsel ini bisa memberikan nuansa jarak berbeda dan suara yang dihasilkan cukup detail. Meski rentang suara yang bisa dihasilkan memang terbatas.
Namun, kekuatan pengeras suara bawah lebih baik dari
speaker atas. Meski demikian, hal ini tidak terlalu ketara ketika menggunakan mode stereo.
Ponsel ini tak punya port 3,5 mm. Sehingga, pengguna mesti menggunakan earphone bawaan dengan port USB 3.0 atau menggunakan
earpiece bluetooth.
Baterai Samsung Galaxy S20 Ultra juga sudah dilengkapi dengan pengisi daya nirkabel. Sehingga pengguna bisa mengisi baterai tanpa mencolokkan kabel. Pengisi daya nirkabel ini juga bisa digunakan untuk mengisi baterai ponsel lain yang sama-sama memiliki fitur ini. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Baterai ponsel ini 5000 mAh dengan pengisi daya cepat 45W. Pengisi daya menggunakan USB 3.2. Menarik karena ukuran pengisi daya cepat ponsel ini relatif lebih ramping dari ponsel lainnya.
Ponsel ini juga sudah mendukung pengisi daya nirkabel 15W. Bisa juga digunakan sebagai power bank atau pengisi daya nirkabel dengan kecepatan pengisian 9W.
Ketika difungsikan sebagai power bank, ponsel ini bisa dihubungkan ke ponsel lain menggunakan kabel atau
Port ini juga bisa digunakan untuk fungsi USB OTG (
on the go). Artinya pengguna bisa mencolokkan USB memori eksternal langsung ke perangkat.
Performa Ketika dijajal gim PUBG, ponsel ini berhasil memberikan pengalaman grafis yang memuaskan (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Samsung Galaxy S20 Ultra bisa disetel hingga pengaturan HDR di PUBG (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Ponsel ini memang tidak dibekali dengan Snapdragon 865. Sebab, Exynoss 990 tak punya manajemen daya seefektif Snapdragon 865. Pada beberapa tes performa, Exynoss 990 memang belum bisa menyaingi performa Snapdragon 865.
Namun, untuk ponsel yang dibenderol Rp18 juta, performa Exynoss 990 cukup memuaskan. Berdasarkan hasil pengetersan benchmark, berikut skor yang dihasilkan.
Antutu 515.098 (v8)
Geekbench 2826 (v5)
Saat dijajal untuk bermain gim, grafis yang dihasilkan oleh ponsel ini terasa mulus. Grafis yang dihasilkan ketika bermain PUBG pun terasa sangat halus.
Gambar tak terasa terpatah-patah ketika sedang mengeksplorasi area. Selain itu, efek grafis dan detil yang dihasilkan juga lebih mulus, misal ketika digunakan untuk menembak daun pintu.
Selain itu, ketika digunakan untuk menjajal gim Asphalt 9, gambar yang dihasilkan lebih mulus tanpa cela.
Kemulusan grafis ini sedikit banyak juga terbantu dengan pengaturan refresh rate layar ponsel yang bisa disetel di angka 120 Hertz. Sementara pengaturan bawaan ponsel ada di anga 60 Hertz. Refresh rate ini sudah menyamai refresh rate iPhone 11 Pro Max, saingan berat Samsung Galaxy S20 Ultra.
 Grafis ketika dijajal dengan gim Asphalt 9 pun bisa dilibas dengan mulus oleh S20 Ultra (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Kamera Samsung Galaxy S20 Ultra mampu memotret dengan hasil yang memuaskan baik di kondisi kurang cahaya, terutama di kondisi dengan cahaya yang lebih baik.
Bahkan pada kondisi ruangan yang sangat minim cahaya, ponsel ini berhasil memproduksi gambar yang cemerlang. Foto berikut diambil dalam kondisi cahaya sekitar dimatikan dan hanya mendapat pencahayaan dari lampu jalanan.
Foto ini diambil menggunakan mode malam yang sangat membantu menghasilkan gambar yang lebih cemerlang di situasi cahaya yang sangat kurang. Jika pemotretan dilakukan tanpa mode malam, hasil foto tak sebaik yang tampil di bawah ini. Hasil foto menggunakan mode malam pun tidak berbintik (
grainy).
 Hasil foto malam hari di tempat minim cahaya menggunakan mode malam pada Samsung S20 Ultra (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Jika memotret di lokasi minim cahaya tanpa mode malam di Samsung Galaxy S20 Ultra, memang berhasil menampilkan kecerahan. Namun, foto yang dihasilkan kehilangan detil.
Detil gambar baru nampak jika pengguna mengaktifkan pemotretan mode malam. Perhatikan detil bulu beruang pada gambar di dalam ruangan dalam kondisi minim cahaya berikut.
 Hasil foto Samsung S20 Ultra menggunakan mode malam dalam ruangan, kondisi minim cahaya. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil foto Samsung S20 Ultra dalam ruangan, kondisi cahaya minim, tanpa menggunakan mode malam. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Ketika memotret di malam hari dengan kondisi pencahayaan yang cukup memadai, kamera Samsung pun bisa menghasilkan jepretan yang terang. Apalagi ketika mode malam diaktifkan, foto tampak semakin cemerlang.
 Hasil foto Samsung S20 Ultra tanpa mode malam (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil foto Samsung S20 Ultra dengan mode malam (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Samsung menempatkan sensor kamera dengan resolusi lebih besar hingga 108 MP dan lensa 48 MP untuk periskopnya. Sehingga S20 Pro bisa melakukan perbesaran hingga 100x.
Namun, patut diperhatikan kalau perbesaran ini membuat kamera jadi sangat sensitif terhadap getaran tangan. Sehingga tak perlu heran jika ketika melakukan perbesaran maksimal, gambar jadi lebih mudah bergetar. Selain itu, kualitas gambar hasil perbesaran digital ini pun tidak terlalu baik.
 Hasil foto Samsung S20 Ultra (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil foto Samsung S20 Ultra perbesaran 63x (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil perbesaran foto 100x Samsung Galaxy S20 Ultra. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Bokeh
Kedua ponsel juga menempatkan sensor kamera 3D ToF untuk membantu menciptakan kedalaman dengan mengaburkan latar belakang alias bokeh saat memotret. Dengan tambahan lensa ini, kesan bokeh yang dihasilkan tampak lebih alami ketimbang bokeh yang dihasilkan hanya menggunakan software.
Berikut adalah hasil foto bokeh dari Samsung S20 Ultra. Warna yang dihasilkan cerah dan gambar yang kabur dapat dibedakan kedalamannya dengan jelas.
Sementara ketika menggunakan fitur Live Focus, mulai tampak ada permainan software untuk mengaburkan latar belakang. Pada foto terakhir tampak, software tidak berhasil mengaburkan ujung-ujung bunga dengan sempurna.
Fitur Live Focus disediakan Samsung agar pengguna bisa menentukan sendiri titik fokus kaburnya gambar setelah pemotretan. Pengguna juga bisa memilih seberapa kabur latar belakang yang diinginkan.
Kami sengaja memilih bagian objek yang tidak rata untuk menguji kemampuan bokeh. Sebab, software bisa mengolah dengan mudah efek kabur ini pada objek dengan pinggiran yang rata. Sehingga jika pengguna hanya menggunakan fitur bokeh Live Focus untuk memotret orang lain, sepertinya efek ini masih cukup baik digunakan.
 Hasil foto 3D ToF Samsung S20 Ultra (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil foto 3D ToF Samsung S20 Ultra (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil foto 3D ToF Samsung S20 Ultra dengan mode Live Focus (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Tone warna Samsung tampak cenderung lebih biru, seperti nampak pada foto berikut.
 Tone warna pada Samsung S20 Ultra tampak lebih kebiruan (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Hasil pemotretan dengan fitur HDR pada ponsel ini juga tergolong sangat baik. Fitur HDR bakal membuat gambar tetap cemerlang meski objek yang ada pada posisi menentang cahaya. Tanpa fitur ini, objek bakal terlihat gelap.
 Hasil foto HDR Samsung S20 Ultra (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Samsung Galaxy S20 Ultra menjadi salah satu ponsel unggulan di pasaran Indonesia. Untuk urusan performa, ponsel ini mungkin bakal mendapat banyak tantangan dari ponsel gaming yang sudah meluncur sebelumnya seperti Asus ROG 2. Apalagi ASUS ROG 2 dibanderol dengan harga nyaris setengah dari harga ponsel ini.
Namun, tentu saja dengan harga yang lebih tinggi itu, pengguna disajikan dengan faktor-faktor unggulan lain selain kecepatan prosesor belaka. Pasalnya, hasil jepretan kamera ponsel ini sangat baik dan tak bisa ditandingi dengan kamera ponsel dengan prosesor lebih gegas dan berharga lebih murah seperti ROG 2 misalnya.
Kelebihan:
- Layar dengan refresh rate tinggi 120 hertz membantu tampilan grafis makin oke.
- Warna yang dihasilkan sangat indah pada kondisi cukup cahaya.
Kekurangan:
- Kemampuan memotret di kondisi kurang cahaya masih kurang, namun pengaturan Night mode bisa meningkatkan detil gambar saat
low light.
Spesifikasi lengkap Samsung Galaxy S20 UltraSpesifikasi | Samsung S20 Ultra |
Chipset | Exynos 990 |
Layar | 6.9-inch Quad HD+ Dynamic AMOLED 2X Infinity-O Display (3200X1440) HDR10+ certified 120Hz display support |
Kamera | [Kamera depan] 40MP, PDAF, F2.2(80 ̊)
[Kamera belakang]: Empat
Ultra Wide: *12MP, F2.2(120 ̊) Wide-angle: *108MP, F1.8(79 ̊) PDAF, OIS Telephoto: **48MP, PDAF, F3.5(24 ̊), OIS DepthVision Camera |
Memori | 16GB RAM (LPDDR5) with 512GB internal storage 12GB RAM (LPDDR5) with 256GB internal storage 12GB RAM (LPDDR5) with 128GB internal storage |
Sistem Operasi | Android 10 |
Sensor | Ultrasonic Fingerprint sensor, Accelerometer, Barometer, Gyro sensor, Geomagnetic sensor, Hall sensor, Proximity sensor, RGB Light sensor |
Fitur Lain | Fingerprint sensor, Face recognition NFC |
Baterai | 5000mAh; fast charging 25-watt |
Harga | Rp18,5 juta |