Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dan para menterinya selalu menggelar rapat terbatas (ratas) secara virtual sejak pandemi
virus corona melanda Indonesia.
Menariknya, aplikasi yang digunakan ratas Presiden Joko Widodo bersama menteri-menterinya adalah CloudX. Aplikasi ini terakhir digunakan pada Senin (20/4).
Aplikasi konferensi video CloudX adalah besutan Telkomsel. Perusahaan mengklaim keamanan aplikasi lebih baik dibandingkan dengan aplikasi sejenis lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak
work from home (WFH) itu kan di televisi sering muncul para menteri kabinet menggelar konferensi virtual. Sebelumnya, konferensi virtual menggunakan berbagai macam produk," kata Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro kepada awak media lewat konferensi video, Selasa (21/4).
"Pak Jokowi ingin menggunakan produk dalam negeri dan yang lebih aman, sehingga alhamdulillah ratas (rapat terbatas) hari Senin kemarin menggunakan CloudX," sambungnya.
CloudX sendiri pertama kali diperkenalkan Telkomsel pada Maret 2020 demi mendukung masyarakat yang mesti bekerja dan belajar dari rumah.
Aplikasi ini memiliki tiga fitur utama yaitu CloudX Communication, CloudX Meeting, dan CloudX Hunting Group.
CloudX Communication memungkinkan seluruh karyawan untuk terkoneksi lewat
chat (obrolan), panggilan video, dan video. Lalu ada fitur CloudX Meeting, dirancang untuk menggelar rapat secara virtual dengan maksimum 100 orang.
Selama masa WFH, Telkomsel memutuskan untuk menggratiskan biaya berlangganan CloudX Meeting selama satu bulan.
Syaratnya, bebas kuota data untuk mengakses layanan itu sebesar 60GB khusus untuk host meeting dan 30GB untuk peserta
meeting.
Menyoal aplikasi konferensi video dalam negeri, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate sebelumnya mengklaim pihaknya tengah mengembangkan aplikasi konferensi video untuk kepentingan rapat kenegaraan di tengah virus corona yang semakin meluas.
Menurutnya, aplikasi rapat online tersebut akan menggunakan dan dikendalikan melalui sentral kontrol Kominfo.
"Kami juga mempelajari bagaimana membangun satu aplikasi sendiri di lingkungan Kominfo untuk menggunakan dan dikendalikan melalui sentral kontrol Kominfo, pemerintah dalam hal ini," kata Johnny saat rapat kerja dengan Komisi I DPR secara virtual, Selasa (7/4).
(din/mik)
[Gambas:Video CNN]