Tes Antibodi Akurat 100 Persen untuk Deteksi Corona Ditemukan

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 11:43 WIB
Petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar melakukan test diagnostik cepat atau rapid test COVID-19 terhadap warga di kawasan Pasar Seruni di Jalan Panglima Aim, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (13/5/2020). Dari hasil rapid test yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar bersama Kesdam XII/Tanjungpura dan dijalani 158 warga setempat secara sukarela tersebut ditemukan satu warga yang reaktif. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc.
Ilustrasi. Pemerintah Inggris dan AS telah meloloskan alat uji antibodi atau serologi yang disebut 100 pesen sensitif dan bisa mendeteksi virus corona SARS-CoV-2 akurat 99,8 persen (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tes antibodi Covid-19 atau dikenal juga dengan alat buatan perusahaan Swiss dianggap pemerintah Inggris mampu mendeteksi akurat 100 persen virus corona SARS-Cov-2.

Alat tes cepat (rapid-test) menggunakan sampel darah atau serologi ini menurut Badan Obat dan Makanan AS (FDA) dan Uni Eropa mampu melacak spesifik virus corona SARS-CoV-2 dengan akurasi 99,8 persen dan tingkat sensitivitas 100 persen.

Alat tes ini tidak terkecoh dengan antibodi virus corona lain yang sama-sama menimbulkan gejala flu. Sebab, virus corona memiliki banyak varian. Namun virus corona terbaru yang menimbulkan penyakit Covid-19 adalah varian SARS-CoV-2.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan menggunakan metode tes serologi Elecsys Anti-SARS-CoV-2 untuk membuat antibodi ini. Tes serologi sendiri dilakukan untuk mencari antibodi dalam darah.

Antibodi terbentuk saat tubuh terserang infeksi penyakit yang bersumber dari bakteri, jamur, virus, dan parasit (bisa juga disebut antigen).

Menurut Koordinator Nasional Program Pengujian Virus Corona Inggris, John Newton, pengujian antibodi bakal membantu para tenaga medis untuk mengetahui persebaran pandemi Covid-19 di Inggris Raya.

Bahkan ke depannya dapat memprediksikan seberapa kebal mantan pasien yang sempat terjangkit virus corona supaya tidak terserang kembali.

"Ini (antibodi buatan Roche) adalah perkembangan yang sangat positif karena tes antibodi yang sangat spesifik merupakan penanda yang sangat andal. Pada gilirannya nanti juga dapat mengindikasikan kekebalan tubuh pasien yang pernah terinfeksi virus corona," kata dia seperti dikutip Sky News.

Petugas Dinas Kesehatan menata perangkat tes cepat COVID-19 milik para atlet di Kantor KONI, Malang, Jawa Timur, Selasa (12/5/2020). Ratusan atlet dari berbagai cabang olah raga menjalani tes cepat untuk memastikan kesehatan sekaligus mengantisipasi penyebaran COVID-19 terutama bagi atlet yang pulang setelah mengikuti pelatihan di luar negeri atau luar daerah. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto /foc.Petugas Dinas Kesehatan menata perangkat tes cepat COVID-19 milik para atlet di Kantor KONI, Malang, Jawa Timur, Selasa (12/5/2020). Rapid test untuk mengecek antibodi kerap dikeluhkan punya akurasi rendah lantaran kerap salah mendeteksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 dengan virus corona tipe lain (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto /foc). 
Namun, pengujian tes serologi ini tidak akan dilakukan mandiri oleh warga. Nantinya, pengambilan sampel darah tetap akan dilakukan oleh tenaga medis kepada pasien dalam pengawasan yang telah menjalani isolasi selama 14 hari.

Roche menyebu hasil tes antibodi bisa keluar dalam 18 menit untuk satu tes tunggal dan dalam satu jam bisa memproses 300 tes.

"Roche sangat berkomitmen untuk mendukung respons global terhadap pandemi Covid-19. Ketepatan waktu dan akses cepat ke tes yang andal serta berkualitas tinggi sangat penting untuk sistem perawatan kesehatan," kata CEO Roche Diagnostics, Thomas Schinecker seperti dikutip The Gurdian

"Tes antibodi adalah langkah penting berikutnya dalam perang melawan Covid-19 dan uji antibodi Roche dapat dengan cepat ditingkatkan serta tersedia secara luas karena lebih dari 40 ribu instrumen kami sudah digunakan di banyak laboratorium di seluruh dunia," pungkas Schinecker.

Tes antibodi penting dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona dengan cepat. Tes ini memberikan hasil lebih cepat ketimbang tes swab dengan mengambil sampel cairan dari liur dan hidung.

Namun, sebelumnya para peneliti dan tenaga medis mengeluh tentang rendahnya akurasi alat tes ini. Sebab, alat tes terdahulu juga kerap mengidentifikasi antibodi dari virus corona tipe lain.

Sehingga menghasilkan identifikasi positif palsu (false positive). Sehingga, orang tersebut dianggap positif Covid-19, padahal alat tes mengidentifikasi varian virus corona yang berbeda.

Tes serologi ini mendeteksi antibodi dalam darah untuk mengecek apakah antibodi tersebut pernah memerangi virus corona SARS-CoV-2 atau tidak. Setelah manusia pulih, antibodi ini terus mengalir dalam darah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Tes antibodi yang akurat bisa mengidentifikasi jika seseorang pernah terinfeksi Covid-19 dan berhasil sembuh. Bahkan jika mereka tak menunjukkan gejala pernah sakit akibat virus tersebut.

Jika tes ini bisa dilakukan secara masif, maka para peneliti bisa mendapat angka pasti berapa jumlah orang yang terinfeksi corona dan berapa luas persebarannya. (din/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER