Trump Kembali Jegal Huawei Sampai Mei 2021

CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2020 15:33 WIB
US President Donald Trump boards Air Force One at Andrews Air Force Base as the US House of Representatives debates his impeachment on December 18, 2019, in Maryland. (Photo by Brendan Smialowski / AFP)
Presiden AS Donald Trump kabarnya kembali memperpanjang larangan kerjasama perusahaan AS dengan Huawei (Brendan Smialowski / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump disebut memperpanjang larangan kerjasama perusahaan-perusahaan teknologi AS dengan Huawei Technologies hingga Mei 2021.

Ini berarti kerjasama perusahaan teknologi AS dengan China kembali dijegal Trump. Namun, hingga saat ini pemerintah AS belum mengeluarkan pernyataan resmi apakah akan diperpanjang atau tidak.

Meski begitu, Departemen Perdagangan AS tetap mengeluarkan serangkaian lisensi sementara, yang memungkinkan sebagian perusahaan teknologi Paman Sam itu tetap melakukan kemitraan bisnis dengan Huawei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lisensi sementara itu pun itu sendiri sebetulnya akan berakhir minggu ini dan banyak perusahaan yang mengharapkan izin tersebut bisa diperpanjang.

Tak hanya Huawei yang terkena imbas, perusahaan teknologi China lain yaitu ZTE juga dilarang menjajakan produk mereka ke perusahaan teknologi AS seperti Google, seperti dikutip Gizmo China

Melansir The Verge, awal mula perseteruan antara Huawei dan pemerintah AS dimulai sejak Mei 2019. Huawei masuk dalam daftar hitam setelah perusahaan itu diduga terlibat dalam aktivitas yang berlawanan dengan kebijakan pemerintahan Trump.

Huawei pun bersikeras pelarangan ini akan memberikan lebih banyak kerugian bagi AS ketimbang perusahaannya.

Buntut dari perseteruan tersebut, layanan konten digital Google Play mesti angkat kaki dari ponsel Huawei pada akhir 2019.

Google Play sendiri merupakan toko yang menaungi produk-produk seperti musik, buku, aplikasi, dan permainan.

Sebagai gantinya, Huawei telah menyiapkab Huawei Mobile Services (HMS) untuk mendukung ekosistem perangkat mereka.

Selain itu menyatakan akan membeli chip dari Samsung Electronics dan perusahaan lain jika pemerintah Amerika Serikat memperketat kontrol ekspor yang menjadi bagian dari perang dagang dengan China.

Huawei mengatakan sejauh ini belum dapat membuat chip ponsel sendiri. Namun, Huawei meyakini perusahaan chip di China akan tumbuh sehingga dapat menggunakan chip dalam negeri atau chip buatan Korsel, Jepang, Taiwan, dan Eropa. (din/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER