Ribut Soal Mobil Tes, Netizen Minta Risma-Khofifah Kerja Sama

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Mei 2020 00:57 WIB
Calon penumpang commuterline menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. Tes PCR untuk mencegah penyebaran mata rantai covid-19. CNNIndonesia/Safir Makki
Ilustrasi. Netizen meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah untuk berhenti meributkan mobil tes corona dan mulai bekerja sama.(CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Netizen ikut membahas terkait kisruh berebut mobil tes Covid-19 antara Pemkot Surabaya dengan Pemprov Jawa Timur. Bahkan nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masuk dalam jajaran trending topic, Jumat (29/5) malam.

Bukan hanya nama "Bu Risma" yang menjadi trending topic. Banyak pula netizen yang 'mengadu' antara Tri Rismaharini dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sebagian netizen berpendapat bahwa perseteruan antara dua pemimpin dalam wilayah yang sama tersebut tidak seharusnya terjadi. Menurut mereka, sebaiknya kedua pihak bekerja sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bu risma pls stop gelut w bu khofifah. what is this battle all abt," kata salah seorang netizen yang meminta keduanya untuk berhenti meributkan soal mobil tes dengan teknologi PCR tersebut.

"Pemprov dan pemkot harusnya tidak mementingkan kepentingan masing2 dan BEKERJA SAMA. KENOPOOOOO SEEEEHHH situasi koyok gini seeeeeeeeekk ae onok kepentingan politik.......kecuuueeewa ak sm pemprov dan pemkot ini tbh," lanjutnya.


Pendapat serupa juga diutarakan netizen lainnya. Keributan antara dua belah pihak tidak seharusnya terjadi karena hal ini menyangkut nasib jutaan masyarakat Surabaya, yang juga bagian dari Jawa Timur.

"If it's true, there's battle between Bu Risma and Bu Khofifah, I'm just begging them to be wiser leaders. Please. This isn't senior high school gangs battle that impact no one except themselves. It's about lives of millions citizens in Surabaya. Please stop being childish," kata seorang netizen.

Namun ada pula yang membela Tri Rismaharini dan memaklumi kemurkaan yang ia tunjukkan terkait hal ini pada Jumat (29/5). Selain itu, kekisruhan ini juga dinilai bentuk dari pemetaan dan koordinasi yang buruk.

"Kalo aku ada pada posisi Bu Risma aku pun pasti akan melakukan hal yang sama. Gimana bs sesuatu yg sudah susah payah didapatkan dgn santainya dialihkan ke tempat lain yg gak urgent. Gimana sih pemetaan pemprov sama pemkot bs gak kompak gtu. Gimana penanganan masalah bs selesai," kata netizen tersebut.

"Surabaya sudah di zona hitam bukan merah lagi, wajar dong bu risma marah marah orang lagi memperjuangkan kotanya yang lagi parah gini, kalau adem adem bae ntar di pikir gak bisa kerja. Ikutan emosi nih," timpal netizen lainnya.


Di sisi lain, sejumlah netizen bahkan membagikan meme terkait kekisruhan antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur soal mobil tes Covid-19 ini.

Meme tersebut mulai dari perseteruan karakter Dolores Umbridge dan Professor McGonagall yang tak saling suka dalam seri Harry Potter, hingga potongan adegan Lee Joon-young yang emosi dalam drama The World of the Married.





Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya meradang usai dua unit mobil tes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dialihkan ke dua wilayah lain.

Risma menyebut mobil tes PCR itu awalnya akan dipakai oleh warga Kota Surabaya. Namun hingga masyarakat berkumpul, mobil tak kunjung datang. Mobil itu kemudian diketahui digeser ke Tulungagung dan Lamongan oleh Gugus Tugas Jawa Timur yang berada di bawah naungan Pemprov.

Risma mengaku berusaha mendapatkan dua bantuan mobil BNPB usai memohon langsung kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.


"Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu," kata Risma sambil menunjukkan percakapan dengan Doni kepada media di Surabaya, Jumat (29/5).

Namun Ketua Rumpun Logistik Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur yang juga sekaligus Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono yakin pihaknyalah yang lebih dulu mengajukan bantuan mobil tes yang kemudian disebut diserobot oleh Pemprov Jatim dari Pemkot Surabaya.

"Kami berkirim surat ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat itu tanggal 11 Mei 2020, permohonan itu yaitu permohonan dukungan percepatan penegakan diagnosis Covid-19," kata Suban di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/5) malam.

Suban menegaskan pihaknya tidak menyerobot bantuan dua unit mobil PCR seperti yang diklaim Risma. Ia merasa telah mengirimkan surat permohonan kepada Gugus Tugas Pusat terlebih dahulu.


Suban menyebut Pemkot Surabaya baru mengirim surat permohonan bantuan swab dengan mobil PCR kepada BPBD Jatim pada 22 Mei.

"Saya juga disurati Ibu Wali Kota [Risma], memohon bantuan swab dengan mobil PCR ini tanggal 22 Mei 2020 ke kami. Padahal mobil ini datangnya tanggal 27 Mei, jadi surat wali kota pun saat ini juga belum kami jawab karena mobil ini langsung beroperasi," katanya.

Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan terima kasih kepada BNPB karena telah mengirim dua mobil untuk tes swab PCR.

"Alhamdulilah kami kembali mendapat bantuan dari BNPB, berupa dua unit mobil mesin PCR. Bantuan ini penting, karena saat ini kebutuhan mesin PCR test untuk swab memang yang paling dibutuhkan karena validitasnya paling tinggi," kata Khofifah. (end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER