Jakarta, CNN Indonesia -- Penyebaran virus corona yang begitu cepat di Indonesia membuat Fitri tercengang. Dalam sekejap, banyak hal berubah. Seperti juga para pebisnis lainnya, Fitri selaku pemilik Vidi Kitchen sempat berpikir untuk menutup usaha meski hanya sementara.
Namun kemudian ia tersadar, Vidi Kitchen tidak hanya soal dirinya dan karyawan.
"Aku sempat berpikir menutup usaha sementara, tapi tersadar, ada orang lain bergantung pada bisnis ini, seperti pegawai dan pengemudi GrabExpress yang membantu kirim makanan," kata Fitri perlahan.
Upaya itu tak sia-sia. Menyadari banyak pebisnis berpikiran serupa Fitri, Grab mendukung perputaran roda ekonomi dengan menambahkan fasilitas GrabAssistant pada GrabExpress. Fitur tersebut digunakan untuk membeli makanan dan barang-barang yang dibutuhkan pelanggan, termasuk segala kebutuhan dapur Vidi Kitchen, seperti daging, tepung, hingga sayur yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GrabAssistant berbeda dengan GrabMart. GrabAssistant memudahkan pelanggan untuk belanja dari toko kelontong terdekat, selama alamat dan nomor toko tercantum jelas. Pelanggan pun dapat memilih mitra pengantar yang menggunakan motor atau mobil. Fitur terbaru ini sudah tersedia di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Semarang, Bali, Yogyakarta, Balikpapan, dan Manado.
Fitri mengungkapkan, bisnis makanan itu sensitif. Lalai menjaga kebersihan sedikit saja, nama baik usaha yang sudah dirintis sejak lama menjadi taruhan. Karena itu, Fitri selalu bersikap tegas kepada semua orang yang terlibat dalam Vidi Kitchen.
"Aku tegas pada pegawai soal kebersihan, apalagi di saat ini. Nggak boleh lupa semprot disinfektan di dapur, peralatan selalu dicuci dan diletakkan di mesin sterilisasi supaya higienis, dan pegawai Vidi Kitchen wajib pakai masker dan sarung tangan. Semuanya jadi terjaga tetap sehat," ujar Fitri, kali ini lebih bersemangat.
(rea)