Jakarta, CNN Indonesia -- Kota
Surabaya, Jawa Timur telah masuk zona hitam penyebaran
virus corona SARS-Cov-2 (Covid-19) setelah kasus positif di daerah itu per 1 Juni 2020 mencapai angka 2.633 orang. Sontak, banyak warganet di Twitter yang memberi semangat dengan menaikan tagar #SurabayaWani.
Tagar #SurabayaWani ini diambil dari salah satu kata dalam Bahasa Jawa yakni 'Wani' yang artinya 'Berani'. Maka jika diartikan ke Bahasa Indonesia, #SurabayaBerani.
Sebagai bentuk dukungan kepada kota Surabaya, akun @shizy_Lia mengunggah cuplikan video yang menampilkan gambar para tenaga medis yang berada di garda depan lalu diiringi dengan lagu ciptaan pendukung klub sepak bola Persebaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula warganet yang rela panas-panasan demi mengikuti kegiatan rapid test massal yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya.
"Ikut antri rapid test massal, tidak urus panas, penting Suroboyoku cepat pulih #SurabayaWani," cuit akun @rbdbdboys.
Selain itu akun @deadestinanaaa juga memberi semangat kepala Walikota Surabaya Tri Rismaharini demi menekan kasus Covid-19 di daerahnya.
Menurut @rajaandaru, sejauh ini pemerintah kota Surabaya sudah bekerja dengan maksimal menangani pandemi virus corona tetapi ia menyayangkan sikap warga yang masih suka berkumpul.
"Sebagai orang Surabaya, aku sendiri juga prihatin dengan kota ku. Pemerintah kota sudah berjuang maksimal, warganya masih banyak menyepelekan Covid. Contoh di pasar-pasar masih banyak warga yang tidak pakai masker, bergerombol pula. Ayo semua, jaga Surabaya #SurabayaWani," kata dia.
Malah akun @agunghanif_ meminta pemerintah kota untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah karena Surabaya telah masuk ke zona hitam.
Berkaca dari jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya yang kian meningkat, Presiden Joko Widodo meminta Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan TNI/Polri fokus menekan laju penyebaran virus corona di Jawa Timur (Jatim). Ada pun dua wilayah lain yaitu Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Saya ingin gugus tugas, kementerian, TNI dan Polri utamanya konsentrasi di tigas provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Kamis (4/6).
Kasus positif virus corona di Jatim mencapai 5.317 orang per 3 Juni 2020. Jumlah kasus tersebut membuat wilayah yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa itu berada di posisi kedua setelah Jakarta yang memiliki 7.623 kasus.
(din/dal)
[Gambas:Video CNN]