Teleskop Terbesar di Dunia Pantau Detail Langit Siap Dibangun

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 07:49 WIB
The Five-hundred-metre Aperture Spherical Radio Telescope (FAST) is seen on its first day of operation in Pingtang, in southwestern China's Guizhou province on September 25, 2016.
The world's largest radio telescope began operating in southwestern China on September 25, a project which Beijing says will help humanity search for alien life. / AFP PHOTO / STR / China OUT
Ilustrasi teleskop raksasa. (AFP PHOTO / STR)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Radio Penelitian Astronomi Internasional (ICRAR) dari Universitas Curtin dikabarkan telah mematangkan persiapan pembangunan teleskop radio terbesar di dunia, yang kemudian diberi nama Square Kilometer Array (SKA) di Australia. Pembangunan yang akan dimulai 2021 itu persiapannya telah dilakukan sejak tujuh tahun silam.

Dibangun di Afrika Selatan dan Australia Barat, SKA diklaim akan menjadi salah satu fasilitas sains terbesar di dunia. SKA diklaim mampu menjelajahi seluruh sejarah dan evolusi alam semesta dan mengungkap kemajuan dalam fisika dasar.

Melansir Space Daily, SKA akan menggunakan 130.000 antena radio individu dan dukungan sistem elektronik terkait. Seluruh antena itu akan dibangun dan tersebar hingga di kawasan Murchison Radio-astronomy Observatory (MRO), yang terletak sekitar 800 kilometer utara Perth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persiapan pembangunan pusat astronomi itu diketahui telah dipercepat selama dua tahun terakhir melalui kemitraan internasional negara-negara SKA, yakni Australia, Cina, Italia, Malta, Belanda, dan Inggris. Sedangkan pembangunan dikoordinir oleh ICRAR Universitas Curtin dan Istituto Nazionale di Astrofisica, Italia.

Pimpinan ICRAR Steven Tingay  mengatakan kemitraan telah menganggarkan dana sebanyak €1,87 miliar untuk sepuluh tahun pertama. Selama tujuh tahun terakhir, dia berkata Pemerintah Persemakmuran telah memberikan dukungan dana sebesar US$10,1 juta untuk persiapan pembangunan.

"Sebagian kecil dari dana ini telah membantu industri Australia Barat bersiap-siap untuk kontrak konstruksi SKA," ujar Tingay.

Dalam laman resmi, SKA adalah proyek pembangunan teleskop radio terbesar di dunia, dengan wilayah pengumpulan lebih dari 1 kilometer persegi. SKA akan menggunakan ribuan piringan dan hingga satu juta antena frekuensi rendah yang akan memungkinkan para astronom untuk memantau langit dengan detil.

Bahkan, SKA diklaim akan menghasilkan kualitas resolusi gambar lebih baik dari Teleskop Luar Angkasa Hubble. Selain itu, SKA diklaim memiliki kemampuan untuk mencitrakan area besar langit secara paralel.

Lokasi hosting SKA akan berada di Karoo Afrika Selatan dan Murchison Shire Australia Barat. Karoo akan menjadi lokasi inti dari frekuensi tinggi dan menengah, yang pada akhirnya meluas ke benua Afrika. Sedangkan Murchison akan menjadi lokasi untuk antena frekuensi rendah.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER