Gerhana Matahari Cincin (GMC) tidak bisa disaksikan langsung di Indonesia, namun sejumlah wilayah di Indonesia akan terjadi Gerhana Matahari Sebagian tepatnya di wilayah Timur dan Barat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membagikan beberapa tips untuk mengamati GMC.
Menurut BMKG mengatakan sinar UV bisa membakar retina mata bila melihat Gerhana Matahari dengan mata telanjang. Untuk itu kita perlu paham mengamati GMC dengan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerhana Matahari tidak pernah aman untuk dilihat dengan mata telanjang apapun jenisnya, baik total, cincin maupun sebagian," kata BMKG dalam akun Instagram, Minggu (21/6).
Bahkan ketika hampir 99 persen permukaan matahari gelap tertutupi bulan, secerah kecil cincin tipis sinar matahari yang menyembul dari balik Bulan masih memancarkan cukup sinar UV yang dapat membakar mata.
BMKG dan LAPAN menyarankan beberapa tips sebagai berikut.
1. Gunakan kacamata khusus
Kacamata biasanya memiliki filter khusus yang dapat meredam intensitas cahaya matahari.
2. Jangan gunakan kacamata hitam biasa
Jangan menggunakan kacamata hitam biasa segelap apapun warna lensanya.
3. Jangan gunakan binokular, film foto, film rontgen, atau alat apapun tanpa solar filter.
4. Selain itu, jangan mengamati Matahari dengan menggunakan binokular, teleskop, dan kamera DLSR tanpa solar filter khusus.
Menyaksikan Gerhana Bulan Cincin via Live Streaming
Masyarakat yang tak bisa mengamati Gerhana Matahari Sebagian bisa melihatnya melalui tayangan live streaming.
Salah satunya adalah Balai Pengelolaan Observatorium Nasional Lapan Kupang yang menyediakan layanan siaran langsung sejak pukul 15.50 WITA hingga selesai di kanal YouTube Lapan Kupang.
Selain itu, fenomena juga bisa disaksikan di kanal YouTube National Astronomical Observatory of Japan dan pendiri Virtual Telescope Project, Gian Masi di YouTube. Time and Date juga menyediakan siaran langsung menonton fenomena tersebut di situsnya.
GMC akan terjadi di seluruh dunia, namun tak seluruh wilayah bisa menikmati fenomena ini. Indonesia merupakan salah satu negara yang tak dilewati jalur GMC, namun masyarakat Indonesia masih bisa mengamati fenomena Gerhana Matahari Sebagian.
Dikutip dari Langit Selatan, jalur GMC 21 Juni 2020 akan dimulai dari Republik Kongo melintasi Afrika kemudian ke Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, dan berakhir di Lautan Pasifik.
Negara-negara yang dilewati jalur cincin adalah Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Sudan Selatan, Etiopia, Yamen, Arab Saudi, Oman, Pakistan, India, Nepal, Tibet, China, dan Taiwan.
Sementara itu, Gerhana Matahari Sebagian bisa diamati dari Afrika,sebagian negara Eropa, Rusia, Asia, sebagian kecil Australia, dan Papua Nugini.
Untuk Indonesia, pengamatan bisa dilakukan di sebagian besar wilayah Indonesia. Terkecuali sebagian Lampung, area utara Bengkulu, sebagian kecil Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
Selain itu untuk area timur Indonesia, ada wilayah yang tidak bisa mengamati gerhana sampai selesai karena Matahari sudah terbenam.
(jnp/mik)